Mantan Kabulog Sumba Timur Terjerat Dugaan Korupsi, Pimpinan Terkini Gimana?

Dion. Umbu Ana Lodu
Zulkarnaen, mantan Pimpinan Bulog Waingapu yang kini terjerat dugaan korupsi dan Muhammad Aziizu, Kabulog atau Pimpinan Bulog Waingapu kini - Foto Kolase : iNewsSumba.id/ Dion. Umbu Ana Lodu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Zulkarnaen, mantan pimpinan atau Kepala Bulog (Kabulog) Waingapu, Sumba Timur, NTT, hingga kini masih terus terjerat dalam dugaan korupsi dalam pengadaan dan penyaluran beras. yang bersangkutan jalani pemeriksaan dari penyidik Kejati NTT secara marathon, dan indikasi keterlibatannya kian menguat seiring dengan pengembalian uang tunai Rp250 juta olehnya ke penyidik.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media regional NTT, Kasie Penyidikan Kejati NTT, Salesius Guntur, Jumat  (17/5/2024) pada wartawan membenarkan pengembalian uang tunai dimaksud juga proses hukum yang masih akan terus berjalan. Zulkarnaen cs lanjutnya, memuluskan aksinya dengan menggunakan dokumen fiktif, untuk memenuhi persyaratan pengadaan beras premium yang ditetapkan Perum Bulog pusat tahun 2023 sebanyak 700 ton.

"Pembuatan dokumen fiktif oleh Rizky Kaseh berdasarkan persetujuan Kepala Perum Bulog Cabang Waingapu, Zulkarnaen untuk penuhi persyaratan Perum Bulog Pusat tahun 2023 sebanyak 700 ton," beber Selesius.

“Dari 7 kali pengadaan beras premium, diketahui 6 kali pengadaan itu fiktif. Hanya satu kali pengadaan yang real, dan itu melalui CV Sumber Makmur Blora sebanyak 90 ton dengan total dana Rp 1.035.000.000 pada periode tahun 2023-2024. Dokumen yang diajukan ke Bulog Pusat sebagai syarat pencarian anggaran pengadaan beras premium semuanya fiktif, seperti laporan pemeriksaan kualitas beras, dokumen penerimaan barang juga direkayasa. Berasnya pun merupakan beras medium di gudang Bulog yang hanya diganti kemasan beras premium,” papar Selesius.

Terkait realita yang kini menjerat Zulkarnaen selaku Pimpinan Bulog Waingapu sebelumnya, ditanggapi kalem oleh Muhammad Aziizu, selaku figur pengantinya sebagai Kabulog Waingapu.  Dikonfirmasi via pesan WA pada Kamis (16/5/2024) malam lalu, ia menegaskan posisinya yang menghormati proses hukum yang sedang berjalan, dimana diserahkan semuanya pada pihak yang berwewenang.

Sehubungan dengan sejumlah RPK mitra Bulog yang sudah lama tidak mendapatkan pasokan beras dari Bulog untuk dijual ke masyarakat,  Aziizu menyatakan pihaknya masih lakukan inventarisir guna memastikan RPK mana di luar Pasar Inpres Matawai yang memang bisa langsung melayani masyarakat. Untuk sementara sebutnya, Bulog Waingapu masih fokus pelayanan langsung ke masyarakat lewat Gerakan Pangan Murah (GPM).

“Terkait RPK untuk sementara mmng kami masih fokus melayani yg di pasar pencatatan BPS pak,” jelas Aziizu dalam sebagian pesan WA-nya. Masih kata dia, untuk Pasar Inpres Matawai Waingapu, terdapat 6 RPK yang terus dilayani 2 ton perminggunya.

Ketika lebih detail ditanya apakah penghentian atau inventarisir RPK itu ada kaitannya dengan kasus dugaan korupsi mantan Kabulog Sumba Timur, Zulkarnaen dan rekannya yang kini dilidik Kejati NTT, tidka diitampik secara lugas oleh Aziizu.

“Iya pak mmng untuk smntara kami masih fokus ke penyaluran  Bantuan pangan, pelayanan GPM dan  RPK di pasar pak,” tulisnya menanggapi.

Selain itu Aziizu mengatakan untuk pelayanan pihaknya masih memilah RPK lama yang jadi mitra Bulog, juga terkait dengan stok yang belum cukup untuk 2 alokasi  penyaluran bantuan pangan. Dimana Bulog diminta untuk menyiapkan alokasi tahap2.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network