Dari Sijantan Hingga Sidarlin, Ini Puluhan Inovasi yang Telah Dilakukan Pemkab Sumba Timur

Dion. Umbu Ana Lodu
Khristofel Praing, David Melo Wadu dan Umbu Ngadu Ndamu, Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Sumba Timur - Foto : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Periodesasi kepemimpinan di Sumba Timur disadari sepenuhnya oleh Khristofel Praing  sebagai Bupati. Kondisi itu justru harus diperhadapkan pada ragam persoalan serius yang mesti ditanggulangi pemerintah dan masyarakat. Menyiasatinya perlu ada terobosan atau inovasi. Dalam beberapa bidang inovasi itu telah dan akan terus dilakukan, labelnya juga beraneka mulai dari Sijantan hingga Sidarlin, selain itu ada pula 26 inovasi lainnya, apa saja diantaranya?

Inovasi Sijantan sendiri merupakan akronim dari Sistem Informasi Jalan dan Jembatan. Dari sini bisa ditebak, bahwa ini merupakan inovasi yang terkait dengan Tupoksi dari intansi seperti Dinas PUPR. Inovasi ini diharapkan bisa memberikan informasi akurat terkait jalan dan jembatan di Sumba Timur. Sedangkan Sidarlin merupakan singkatan dari Sistem Informasi Pendaftaran dan Pendataan Secara Online. Kedua inovasi ini masuk dalam bidang pelayanan publik.

Masih dari bidang pelayanan publik ada sejumlah inovasi yang berlabel menarik yakni Sistem Informasi Berbasis Website (Siberweb), Sistem Informasi Pegawai (Simpegtanahumba) Sipawandang (Sistem Informasi Pengembangan Kawasan Transmigrasi Terpadu Lintas Bidang)  juga Mba Polin (Pembayaran pajak online).

Adapula inovasi yang terkait dengan bidang lingkungan hidup dan pembangunan sektor pariwisata berbasis budaya. Inovasi dimaksud diantaranya Komala (Konservasi mata air dan lahan) juga Bank Sampah, Jungga untuk Dunia, Pusat Mal Kampung Agrowoisata Maulumbi.

Terkait dengan bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat juga ketahanan pangan  sejumlah inovasi juga dilakukan dan dikembangkan oleh instansi terkait. OTA AGB alias Orang Tua Asuh Anak Gizi Buruk, Sibanting Kaki Tiga atau Sistem Pemberantasan Stunting berbabis kandang, kolam dan kebun. Juga ada inovasi Uma Pamonung atau Rumah Pengharapan, Gardi (Garam Beryodium). Dari Dinas Pertanian menghadirkan inovasi Brigade Alsintan (Alat dan mesin pertanian) juga Pengendalian Belalang Kembara secara Gotong Royong, juga Kartu Tani dan Kaji Terap.

Diakui sepenuhnya oleh Bupati Sumba Timur Khristofel Praing dalam setiap kesempatan bertatap muka atau memberikan sambutan dengan stake holder maupun masyarakat, inovasi sebagus apapun tidak akan berjalan optimal jika tidak melibatkan multi stake holder dan tentunya masyarakat sebagai sasaran utamanya. Sinergitas atau kolaborasi sebut dia menjadi hal yang mutlak untuk mencapai hasil positif.


Bupati Sumba Timur Khristofel Praing pose bersama dengan Tim FAO, UGM dan Kementan di Rujab Bupati setempat, Senin (9/10/2023) lalu - Foto : Prokopim Sumba Timur

 

 

Untuk diketahui, khusus untuk Pengendalian Belalang Kembara secara Gotong Royong dimasukan menjadi inovasi non digital yang dimajukan dalam Innovative Goverment Award (IGA) 2023 yang diselenggarakan Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN). Inovasi yang mendampingi Siberweb sebagai inovasi digital  yang dimajukan dalam kompetisi yang berimbas kembalinya Sumba Timur masuk dalam nominasi Nominasi penerima IGA 2023.

Khusus untuk inovasi non digital yakni Pengendalian Belalang Kembara secara Gotong Royong diakui Khristofel Praing membawa dampak yang nyata sekalipun dampak dari hama belalang kembara juga meluas dan sangat dirasakan oleh lingkungan dan masyarakat. Belalang kembara yang miliki tingkat perkembangbiakan yang sangat besar juga kerusakan yang diakibatkan mencapai lebih dari 3 ribu hektar lahan, padang rumput sebagai sumber pakan ternak juga rusak mencapai ratusan ribu hektar juga harus dihadapi secara serentak, gotong royong dan berkesinambungan.

Menarik juga untuk diketahui khusus untuk perangi belalang kembara secara gotong royong mendapatkan apresiasi dari FAO (Food and Agriculture) Universitas Gajah Mada (UGM) dan Kementerian Pertanian. Upaya yang secara masif selama ini dan juga bergotong royong itu telah menekan populasi belalang kembara hingga capai 99,9 persen.

Direktur Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian, Gandhi Purnama dan Tim saat beraudience dengan Bupati Sumba Timur di Rumah Jabatan, Senin (9/10/2023) lalu menyatakan hal itu juga menegaskan dukungan pemerintah pusat. Dukungan diberikan untuk pengendalian secara holistik dan menyeluruh, baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network