Adapun alasan dari Pemkab Sumba Timur memajukan pengendalian belalang kembara secara gotong royong inovasi non digital karena memang dampak dari hama belalang kembara sangat dirasakan oleh lingkungan dan masyarakat. Belalang kembara miliki tingkat perkembangbiakan yang sangat besar juga kerusakan yang diakibatkan mencapai lebih dari 3 ribu hektar lahan, padang rumput seebagai sumber pakan ternak juga rusak mencapai ratusan ribu hektar. Belum lagi sebut dia, ada image yang terbangun dimasyarakat bahwa belalang itu tidak boleh dibasmi.
Graphis 28 Inovasi pemkab Sumba Timur tahun 2021-2022 - Foto : Tangkapan Layar youtube BSKDN
Sementara Syber Web atau Sistem Informasi Berbasis Website diajukan karena memang layanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyrakat yng diperhadapkan pada luasan wilayah Sumba Tiimur plus layanan bagi warga dari 3 Kabupaten tetangga. Dengan sistem ini masyarakat dapat dengan mudah tahu jumlah dokter umum dan spesialis yang siap melayani juga memperpendek antrian karena warga bisa menyesuakan waktu dengan jadwal dokter, layayan pengaduan dan ketersediaan ruang rawat inap.
Beberapa inovasi lain yang juga sekilas dipaparkan Bupati Khristofel diantaranya Si Jantan atau Sisyem Informasi Jalan dan Jembatan. Ada juga inovasi berlabel Si Banting Kaki Tiga alias Sistem Pemberantasan Stunting Berbasis Kandang, Kolam dan Kebun.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait