Selain itu Stev menduga adanya permaian dari pebisnis dan tengkulak yang berspekulasi dengan cara menimbun. “Kalaupun kita kemudian akhirnya dapat minyak tanahnya, itu karena sangat terdesak dan terpaksa beli dengan harga 35 ribu perlima liternya, itupun pastinya bukan di pangkalan lagi,” pungkasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait