SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Beberapa hari terakhir warga di kota Waingapu, Kecamatan Kambera dan Pandawai Kabupaten Sumba Timur mengeluhkan sulitnya memperoleh minyak tanah. Padahal BBM jenis ini hingga kini menjadi andalan warga untuk kebutuhan memasak di dapur untuk kepentingan konsumsi keluarga.
Sulitnya memperoleh minyak tanah itu kemudian menjadi keluhan yang lazim didapati oleh warga yang nampak berkeliling dengan membawa jerigen baik dengan kendaraan bermotor maupun berjalan kaki.
“Tadi saya sudah keliling tapi belum juga dapat, untung di kompor masih ada sedikit tapi kalau besok belum dapat juga itu yang repot,” ujar Ambu, salah satu warga yang ditemui di bilangan Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera.
Sulitnya memperoleh minyak tanah bahkan membuat warga mengeluh dan mencari hingga ke dunia maya. Lewat postingan di linimasa Facebook misalnya, warga bertanya dan mengeluhkan susahnya mendapatkannya. Pertanyaan dan keluhan yang lazimnya sontak mendapatkan informasi soal lokasi pangkalan dan bahkan pengecer minyak tanah yang bisa didatangi. Walaupun kadang harga yang ditawarkan sudah jauh dari HET yang ditentukan, dimana untuk satu jerigen kapasitas 5 liter dibanderol dengan harga Rp35 ribu.
Stev Harakay Hambabandju misalnya, mengeluhkan susahnya memperoleh minyak tanah lewat postingan di akun Facebooknya. Ketika coba dihubungi via WA, Selasa (29/11/2022) keluhan yang sama kembali dipaparkan pada media ini. Menurutnya, kelangkaan itu sudah berlansung lama dan terkesan pemerintah tidak cepat tanggap lewat tindakan - tindakan nyata.
Selain itu Stev menduga adanya permaian dari pebisnis dan tengkulak yang berspekulasi dengan cara menimbun. “Kalaupun kita kemudian akhirnya dapat minyak tanahnya, itu karena sangat terdesak dan terpaksa beli dengan harga 35 ribu perlima liternya, itupun pastinya bukan di pangkalan lagi,” pungkasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait