Saya Anak Buruh Cuci, Tapi Tidak Rendah Diri: Bahlil Bicara Soal Hinaan dan Martabat
Soal meme yang menyinggung dirinya, Bahlil menegaskan tidak akan membalas. “Biarlah Allah yang akan melakukan itu semua dan saya maafkan kok,” katanya tenang. “Saya doakan mereka diberi kesadaran.”
Ia menduga, meme itu tidak muncul begitu saja. “Saya kira ini ada yang ingin menekan kebijakan saya sebagai Menteri ESDM. Tapi saya tidak akan tunduk,” katanya.
Bahlil menolak segala bentuk intervensi terhadap kebijakan negara. “Saya tidak mau ada pihak-pihak yang mencoba mendorong keinginannya untuk mengintervensi kebijakan negara,” ucapnya.
Baginya, jabatan menteri adalah amanah, bukan tempat menuruti kepentingan. “Apa pun kita pertaruhkan untuk kedaulatan negara. Karena bagi saya, menteri itu pembantu presiden,” tegasnya.
Dan dengan ketenangan yang lahir dari masa kecil yang keras, ia menutup pernyataannya: “Yang berhak menilai saya hanya Presiden Prabowo Subianto.” Di tengah dunia yang cepat menilai, ucapan itu terdengar seperti napas panjang seorang yang sudah selesai berperang dengan dirinya sendiri.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu