get app
inews
Aa Text
Read Next : Zulkifli Hasan: Rp10 Triliun Dianggarkan Pemerintah untuk Perkebunan Rakyat

Panggara Taungu, Hunusan Parang, dan Kayakka: Sumba Beri Teladan Dunia tentang Harmoni

Kamis, 18 September 2025 | 16:14 WIB
header img
Ritual Panggara Taungu di depan gerbang gedung PL untuk menyambut para tamu PNLH XIV WALHI yang diikuti lebih dari 500 organisasi dan 700-an peserta dari seluruh nusantara dan duta luar negeri -Foto Kolase: Dion. Umbu Ana Lodu

WAINGAPU, iNewsSumba.id – Tidak banyak yang tahu, pembukaan Pekan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XIV di Waingapu dimulai bukan dengan pidato, tetapi dengan ritual adat bernama Panggara Taungu.

Di gerbang utama Gedung MPL Payeti, dua wunang atau juru bicara adat saling berbalas kata dan kalimat syarat makna. Tuan rumah menanyakan siapa yang datang, sementara tamu menjawab plus menyatakan maksud kedatangan. Dialog itu bukan sekadar formalitas, melainkan simbol keterbukaan dan penghormatan.

Setelah maksud jelas, kedua belah pihak melantangkan pekikan adat: kayakka dan kakalaku. Parang pun dihunus, bukan untuk bertikai, tetapi sebagai tanda persahabatan. Tarian Harama dan Kandingang lalu menyambut para tamu dari berbagai penjuru Nusantara.

“Tradisi ini bukan sekadar penyambutan, tetapi mengajarkan bahwa harmoni bisa dicapai dengan dialog, penghormatan, dan kebersamaan,” ungkap Umbu Wulang Tanaamah Paranggi, Direktur Eksekutif WALHI NTT.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut