Keluarga Curigai Kematian Axy Rambu Kareri: Minta Polda NTT Gelar Perkara Khusus

KUPANG, iNewsSumba.id– Kematian Axy Rambu Kareri Toga, remaja 16 tahun asal Sumba Tengah, menyisakan banyak pertanyaan. Empat hari setelah mulai bekerja di toko CK2 Waingapu, ia ditemukan meninggal tergantung di kamar mandi. Pihak keluarga menolak anggapan bahwa Axy bunuh diri dan mendesak Polda NTT untuk turun tangan.
Menurut kesaksian dari Aliansi Aksi Untuk Axy, Axy sempat mencoba kabur dari rumah majikan pada 17 Januari 2024. Ia merasa tidak aman dan memilih menginap di rumah warga. Namun, keesokan harinya ia kembali ke toko usai dibujuk oleh kerabat dan seorang anggota polisi.
Empat jam setelah kembali, Axy ditemukan tak bernyawa. Petugas rumah sakit terdekat mengungkap adanya kejanggalan: posisi tubuh korban menggantung, namun kaki masih menyentuh lantai dan tidak tampak tanda-tanda khas korban bunuh diri.
Setelah kejadian, majikan memberikan seekor kerbau, babi, dan beras kepada keluarga korban. Nilainya diperkirakan mencapai Rp50 juta. Tindakan ini menambah kecurigaan pihak keluarga dan kuasa hukum terhadap kemungkinan adanya tekanan atau upaya damai secara diam-diam.
Polres Sumba Timur disebut telah menutup penyelidikan dengan alasan Axy adalah pekerja rumah tangga dan tidak termasuk kategori tenaga kerja formal. Pernyataan ini diprotes keras oleh keluarga dan kuasa hukum, karena Axy masih tergolong anak di bawah umur.
“Kami akan terus memperjuangkan keadilan untuk Axy. Bila tidak direspons, kami siap membawa masalah ini ke Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Komisi III DPR RI,” ujar Rambu Dai Mami dari Aliansi Aksi Untuk Axy.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu