Pastor dan Suster Bersama Warga Ngada Tuntut Proyek Geothermal Dihentikan

Pater Antonius Bastian, imam katolik yang mendampingi warga mengungkapkan Proyek geothermal di Flores, berdasarkan penelitian dan asesmen di lapangan selama satu tahun maka sudah selayaknya proyek tersebut harus dihentikan karena telah merusak pertanian warga, sumber air serta tatanan yang ada.
"Geothermal bukan hadiah namun justru membawa petaka buat warga, " ungkapnya.
Sedangkan Antonius Anu salah satu pemuda yang juga terdampak pembanguan geothermal mengungkapkan 6 sumur bor telah gagal pada pengeboran pertama namun masih dilanjutkan untuk pengeboran yang kedua ini.
"Proyek geothermal di mataloko hanya ajang coba-coba. Banyak lubang yang berbau belerang, kami minta mencabut izin lokasi karena sudah sekitar 1000 hektar, " katanya
Sedangkan Pater Dr. Felix Baghi, SVD, selaku koordinator Alliansi Terlibat Bersama Korban Geothermal Flores, mengatakan pada periode pertama geothermal tahun 2000 gagal total dan masih dipaksakan pada periode kedua ini yang justru membawa keresahan bagi masyarakat luas buat masyarakat di Mataloko dan Laja. Keresahan yang paling dirasakan terutama menurunnya pendapatan ekonomi warga, kerusakan rumah-rumah, perubahan suhu udara, gangguan pernapasan. Selain itu secara khusus wilayah Laja yang merupakan sumber pangan wilayah Ngada terancam kekeringan air, karena geothermal ini mengisap air dari wilayah Laja sehingga ini sangat ditentang oleh masyarakat setempat.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu