get app
inews
Aa Read Next : GPM di Dinas Pertanian Sumba Timur, Warga Pembeli Wajib Celupkan Jari ke Tinta Seperti saat Pemilu

Dapat dan Bisa Beli Beras Murah, Warga Kanatang Antusias Hadiri GPM dan HPS di Desa Mondu

Senin, 16 Oktober 2023 | 19:42 WIB
header img
Soerang warga Kecamatan Kanatang bergembira usai mendapatkan 4 zak beras SPHP yang dijual dalam gelaran GPM di halaman kantor Desa Mondu, Kabupaten Sumba Timur, NTT - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Masih dalam nuansa Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2023, penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah (GPM) disambut warga Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, NTT dengan antusias. Kegiatan GPM yang juga dilaksanakan serentak dan terhubung secara dari secara Nasional itu digelar Pemkab setempat di halaman kantor Desa Mondu, Senin (16/10/2023) pagi hingga siang tadi.

Bupati Sumba Timur Khristofel Praing yang hadir bersama sejumlah pimpinan SKPD dan OPD terkait dalam sambutannya sebelum menyerahkan dan membagikan Beras CPP  dan pembukaan pasar murah menegaskan pemerintahannya akan berupaya maksimal menyikapi dinamika harga bahan pokok dan menstabilkan harga.

“Pemerintah Kabupaten Sumba Timur lewat dukungan anggaran operasional penyelenggaran dari Badan Pangan Nasional kembali gelar kegiatan Gerakan Pangan Murah atau GPM. Kali ini yang ke-10.  Semui ini bisa terlaksanakan karena adanya sinergitas dan kolaborasi Dinas Pertanian dan Pangan dengan Bulog, Kelompok Tani dan Pelaku Usaha Pangan,” tandas Bupati Khristofel.

Upaya untuk mendekatkan dan memudahkan masyarakat mengakses pangan akan terus dilakukan. Tentunya kata Khristofel akses untuk dapatkan pangan itu harus juga dibarengi dengan harga yang terjangkau.

“GPM ini  merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan, dengan harga terjangkau. Tujuannya selain stabilisasi pasokan dan harga serta pengendalian inflasi pangan,” ungkap Khristofel.

Dipaparkan Bupati Khristofel, kegiatan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) melalui GPM adalah hal yang urgen karena bisa mengendalikan inflasi pangan terutama di wilayah yang berpotensi terjadi gejolak pasokan dan harga pangan. Pada saat kondisi inflasi terjadi, kenaikan harga pangan cukup mempengaruhi daya beli masyarakat, hal ini mengurangi keterjangkauan masyarakat terhadap pangan.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut