SUMBA TENGAH, iNewsSumba.id – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus diguncang khabar telah ditetapkan sebagai tersangka (TSK) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sosok SYL sendiri cukup lekat dengan masyarakat dan pemerintahan di Pulau Sumba, khususnya Kabupaten Sumba Tengah, NTT.
SYL sedikitnya telah beberapa kali melakukan kunjungan kerja (Kerja) ke Kabupaten Sumba Tengah, jejak kinerja sang menteri masih segar dilihat hingga kini. Adapun kedatangannya ke Kabupaten yang kini masih dipimpin oleh Bupati Paulus SK Limu dan Wabup Daniel Landa terkait dengan proyek kawasan Food Estate. Kawasan ini diharapkan bisa menjadi lumbung pangan terintegrasi. Juga diharapkan bisa menekan kemiskinan warga di Sumba Tengah.
Prospek besar nan menjanjikan kawasan Food Estate itu, oleh Mentan SYL bahkan bisa meyakinkan Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke lokasi itu tepatnya di Desa Makatakeri pada Selasa (23/2/2021) silam. Wargapun merespon antusias kunjungan itu hingga melabeli sebuah bukit dengan nama Bukit Jokowi pada kawasan Ngora Lenang, Kecamatan Katikutana.
Dalam kunker itu, Presiden Jokowi bahkan nekad masuk ke tengah sawahmenysuri pematang walaupun saat itu hujan deras disertai petir. Kondisi itu spontan direspon oleh Mentan SYL dan juga Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono dan sejumlah pejabat lainnya ke tempat Presiden Jokowi melihat dari dekat pompa air yang digunakan untuk memasok air ke sawah di kawasan Food Estate itu.
Untuk diketahui, Food Estate di Sumba Tengah itu terbagi dalam 5 zona. Mengutip dari halaman ditjenpkh.pertanian.go.id disebutkan zona itu terbagi di Desa Umbu Pabal dan Wairasa untuk zona 1, zona 2 dan 3 masing-masing di Desa Umbu Pabal Selatan dan Dasa Elu. Sementara zona 4 terdapat di Desa Makatakeri, Anakalang, Wailawa, dan Malinjak. Zona 5 masuk dalam wilayah Desa Tana Modu. Semua desa itu masuk dalam wilayah Kecamatan Katikutana, Katikutana Selatan, Umbu Ratu Nggay, Umbu Ratu Nggay Barat dan Mamboro.
Proyek Food estate Sumba Tengah sendiri selain pencetakan sawah juga penyediaan sarana prasarana berupa penyediaan sumur bor, alsintan, pupuk, dan lainnya. Dalam proyek itu juga diadakan itik untuk dibagikan pada warga melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Masih dari sumber yang sama menyebutkan bantuan bibit ternak itik sebanyak 10.000 ekor diberikan. Tahap pertama, itik tiba di Kabupaten Sumba Tengah 15 Februari 2021 sebanyak sekitar 6.200 ekor terdiri dari Day Old Duck (DOD) dan itik dara, sisanya akan dikrimkan dan dibagikan kemudian.
Presiden Jokowi dengan payung susuri pematang dan masuk ke lokasi persawahan dalam kawasan Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah sekalipun dalam kondisi hujan dan petir - Foto : Istana Kepresidenan
Informasi penetapan SYL sebagai TSK dugaan korupsi oleh KPK itu terus berhembus kencang seiring penggelahan tim KPK di rumah dinasnya juga kantor Kementan RI, Kamis (28/9/2023) hingga Jumat (29/9/2023). Sejumlah dokumen, juga uang tunai serta senjata api disebutkan telah diamankan tim penyidik KPK dalam penggeledahan itu.
Terkait realita itu, publik di Sumba terutama Sumba Tengah bereaksi. Hal itu paling tidak terungkap melalui media sosial oleh para warganet. Selain mempertanyakan kelanjutan program Food Estate juga menduga – duga adakah proyek ini juga terkait dengan kasus korupsi yang menjerat sang Mentan SYL?
Umbu Kalendi salah satu warganet menanggapi sebuah link berita terkait dengan kasus yang melilit SYL. Dia menyatakan harapan agar Sumba Tengah tidak termasuk dalam lingkaran korupsi.
“KPK pasti telah mengantongi bukti bukti pendahuluan..kalau big bos sudah kena jerat maka kroni2nya di seluruh daerah pasti akan diperiksa juga. Semoga Sumba tengah tidak termasuk dalam lingkaran korupsi Umbu Yasin Limpo,” tulis Umbu Kalendi dalam group FB Tana Waikanena Loku Wai Kalala yang miliki anggota lebih dari 52 ribu akun itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu