SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Gelaran Gerakan Pangan Murah (GPM) ikan yang dilaksanakan Pemkab Sumba Timur, di halaman depan kantor Bupati setempat, Selasa (19/9/2023) disambut antusias warga terutama kaum ibu rumah tangga. Kaum perempuan dan ibu nampak mendominasi kerumunan pembeli walaupun nampak berbeda busana yang dikenakan, yakni busana bebas dan juga keki bagi para kaum perempuan dan ibu rumah tangga berprofesi ASN.
GPM ikan ini diinisiasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dan dibuka secara resmi oleh Bupati Sumba Timur Khristofel Praing. Dalam kesempatan ini, Bupati menekankan tekad pemerintah yang tidak akan berhenti untuk berupaya menciptakan situasi pangan murah dan stabil baik dari sisi harga maupun pasokan.
“Gerakan Pangan Murah Ikan dan juga Stabilisasi Pasokan Harga Pangan yang kita lakukan hari ini adalah sebagai salah satu bentuk keseriusan pemerintah untuk tidak henti – hentinya berupaya menciptakan situasi dimana masyarakat bisa dipastikan miliki daya beli guna mencukupi kebutuhan dasarnya,” tandas Bupati Sumba Timur.
Bupati Sumba Timur juga berdialog langsung dan mendapatkan sambutan antusias warga yang datang membeli ikan, beras dan sejumlah kebutuhan pokok yang dijual kala itu. Bahkan Bupati spontan memborong ikan dan kuponnya dibagikan pada sejumlah warga yang menerimanya dengan sukacita.
Dalam kesempatan terpisah, Markus Windi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumba Timur kepada iNews.id menjelaskan ikan sebanyak 5 ton dipasok oleh PT Betha Sonang Energy. Terdapat 3 jenis ikan yang sudah familiar bagi warga Sumba yakni ikan tembang lemuru dan kombong layang.
Dijelaskan Markus, ikan tembang dijual Rp20 ribu/kg harga untuk ikan tembang lemuru dan Rp22 ribu/kg untuk ikan kombong layang atau kombong padi.
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing diciumi seorang lansia ibu rumah tangga yang mendapatkan kupon untuk ditukarkan dengan ikan segar yang dijual dalam gelaran GPM di halaman depan Kantor Bupati setempat - Foto : iNewsSumba.id
Dalam GPM kali ini juga beras Bulog kembali jadi primadona. Dimana dalam waktu tidak terlalu lama, beras 6 ton yang dipasok mobil box Bulog ludes.
“Kami tadi bawa 6 ton beras dalam kemasan 5 kilogram/zak. Kami jual dengan harga Rp55 ribu/zaknya, dan semuanya terjual habis,” jelas Zulkarnaen, pimpinan Kantor Bulog Waingapu, ketika dihubungi via gawainya, Kamis (19/9/2023) petang tadi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu