SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Bupati Sumba Timur Khristofel Praing mengecam perusakan 11 patung batu pahatan khas Sumba di spot Piarakuku Hills (Palindi Piarakuku) di desa persiapan Hawurut, Kecamatan Matawai Lapawu, Rabu (1/2/2023) yang dilakukan orang tidak dikenal. Kecaman juga disuarakan sejumlah penikmat wisata dan warganet di media sosal pasca berita perusakan itu dirilis iNews.id dan media massa lainnya.
“Sungguh disayangkan kerusakan yang terjadi apalagi karena ulah manusia yang tidak menghargai estetika juga hasil karya seni yang tinggi dan luhur itu,” ungkap Khristofel Praing merespon pemberitaan iNewsSumba.id terkait dirusakkannya sejumlah ornamen pahatan batu cadas khas Sumba di Piarakuku Hills oleh tangan jahil.
Tidak hanya itu, Khristofel juga mengharapkan aparat hukum bertindak cepat, tepat dan tegas merespon laporan yang diberikan oleh Jeferson Tamu Ama selaku inisiator dan kreator spot yang beberapa waktu terakhir menjadi viral dan hits karena eksotika khasnya itu.
“Saya harap mudah – mudahan pelakunya segera terungkap dan diitangkap. Saya sudah telpon Camat dan Kapolsek setempat. Dan Pak Kapolsek sudah menanggapinya dengan positif dan menjadikan laporan itu atensinya,” tegasnya.
Simpati dibarengi kecaman keras juga dilontarkan sejumlah kalangan sehubungan dengan peristiwa itu. Ragam ungkapan kekecewaan mengalir di dunia maya oleh para nitizen atau warganet.
Sejumlah ornamen pahatan batu khas Sumba di Spot Piarakuku Hills, Kabupaten Sumba Timur dirusakan oleh orang tidak dikenal - Foto : iNewsSumba.id
Jublina Come, salah satu penikmat spot wisata alam di Sumba Timur mengomentarinya dengan tulisan yang cukup panjang pada status akun facebooknya. Namun secara garis besar kecewa dan marah atas perilaku oknum perusak sembari tetap berharap aparat hukum bisa mengungkap dan menangkap pelaku guna diproses hukum hingga memberikan efek jera.
Yudhi Tari via akun facebooknya juga menuliskan tanggapannya tekrait dengan perusakan itu. Sosok yang juga dikenal sebagai penikmat trip ke tempat – tempat wisata alam Sumba Timur itu menyatakan tindakan tidak terpuji seperti yang terjadi di Piarakuku Hills adalah kelakuan bar – bar.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu