Lebih lanjut Elson menuturkan pulau dan orang Sumba sejatinya kaya akan seni dan budayanya. Hanya saja seiring waktu ada beberap alat musik dan jenis seni yang perlahan hilang termakan waktu dan gaya hidup. Hal itu sebut dia yang perlahan coba terus digali dan dihidupkan serta ditampilkan kembali olehnya. Beruntung niatan itu didukung oleh beberapa rekannya yang juga diketahui secara luas di Pulau Sumba sebagai musisi bertalenta, seperti Umbu Ndapabeling misalnya yang dikenal sebagai salah satu gitaris berkarakter itu.
Elson Umbu Riada , inisiator Sanggar Orang Sumba Asli (OSA) - Foto : Istimewa
“Seni Budaya tak sekedar menampilkan pesona estetika semata, melainkan juga menjadi iklan untuk mempublikasikan kepada dunia tentang alur kehidupan yang beretika, bersatu, bergotong royong, dan cinta damai,” urai Elson.
Diakui Elson masih banyak mimpi yang belum terwujud. Selain itu dirinya juga merasa hanya menjadi icon kecil lewat yang terus dibangun dan dikembangkan dalam semangat OsamuethniC-nya. “Kami tentu butuhkan saran dan juga kritik untuk sama – sama membangun dan mewujudkan mimpi kami untuk membangun Sumba lewat musik dan seni,” tukas Elson.
Beberapa catatan manis sebagai bentuk eksistensi sanggar OSA diakui tak hanya lokal dan regional namun juga nasional dan internasional diantaranya pada Desember 2019 silam OsamuethniC menjadi band pembuka konser Band legendaris Slank di Puru Kambera, Sumba Timur yang bertemakan Sound of Savana itu. Tak hanya itu, 3 lagu karya orisinil karya Elson Umbu Riada disewa untuk dipakai oleh iklan minuman suplemen vitamin C bersama Miss Universe 2020. Juga pada tahun 2021, dipercayakan oleh Kemendikbudristek untuk laksanakan kegiatan Festival Musik Tradisional Indonesia se Pulau Sumba yang dipusatkan di Sumba Tengah.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu