get app
inews
Aa Read Next : Ternyata Bukan Sekali, Warga Mondu Lambi Terabas Sungai Banjir Berarus Deras Antar Jenazah

Gereja di Sumba Sepakat Stunting Masalah Bersama yang Cederai Harkat dan Martabat Manusia

Kamis, 17 November 2022 | 09:52 WIB
header img
Romo Yakobus Lodo Mema, Pastor Paroki Gereja Katholik Kambadjwa, Kota Waingapu, nyatakan masalah gizi kurang dan buruk serta stunting , cederai harkat dan martabat manusia. - Foto : Dion Umbu Ana Lodu

Khristofel Praing, Bupati Sumba Timur luncurkan aplikasi Ana Hamu sebagai salah satu dari raga upaya memerangi stunting - Foto : Dion Umbu Ana Lodu
 

 

Mewakili Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS) Pendeta Aprianus Meta Djangga Uma menekankan kegiatan dimaksud dan juga nota kesepahaman antara Gereja dan Pemerintah tidak sebatas berakhir di atas meja dan di dalam gedung semata.

“Kita harap kegiatan ini dan semangat ini tidak berakhir di sini saja namu ditindaklanjuti dnegan aksi nyata, Sinergi atau kolborasi itu tidak cukup dengan bicara namun perlu direalisasikan dalam mengahapi pekerjaan  yang maha besar ini,” tegas Pendeta Aprianus.

GKS tambah pendeta Aprianus juga telah mencanangkan Gereja Ramah Anak. Hal ini sebut dia bisa dioptimalkan dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah gisi kurang dan buruk juga stunting.

Di tempat yang sama Sekretaris BKKBN Propinsi NTT memaparkan, angka stunting di NTT, hingga Agsustus 2022 masih cukup banyak yakni mencapai 77. 338 balita. Khusus untuk empat Kabupaten di Pulau Sumba data hingga Agustus 2022 sebutnya terbanyak di Sumba Barat Daya sebanyak 8.270 balita, disusul Sumba Timur dengan 3. 478 balita, Sumba Barat 2. 611 balita dan Sumba Tengah 659 orang balita.

Untuk diketahui, khusus di Sumba Timur dalam sejumlah kesempatan memberikan arahan, Bupati Khristofel Praing selalu menekankan bahwa masalah stunting krusial bagi daerah yang dipimpinnya. Sosok yang pernah menduduki sejumlah jabatan birokrat itu menyatakan, salah satu langkah konkret  yang dilakukan pemerintahannya dalam menekan angka stunting adalah penugasan pada para pimpinan perangkat daerah untuk menjadi orang tua asuh bagi penderita gizi buruk, kurang dan stunting.

Tak hanya itu, langkah inovatif untuk percepatan penurunan stunting yang terintegrasi dalam sebuah bentuk aplikasi berlabel ‘Ana Hamu’ juga diluncurkan. Dimana dengan aplikasi ini diharapkan bisa memperkuat kolaborasi dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting antar perangkat daerah terkait. Aplikasi inipun terkoordinasi secara langsung dan realtime dengan Bupati.

 

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut