Soeharto Digelari Pahlawan Nasional Bersama 4 Tokoh Lain, Ini Alasan Pemerintah Dibalik Penetapannya

Soeharto juga diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo - Foto : Istimewa
Gelar pahlawan nasional kedua dianugerahkan kepada almarhum KGPAA Paku Alam VIII yang merupakan Raja Paku Alam dari tahun 1937-1989. KGPAA Paku Alam VIII dinilai berjasa karena bersama Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini.
"Sehari sesudah (kemerdekaan) itu beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik Indonesia ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946," tutur Mahfud.
Penganugerahan gelar pahlawan nasional yang ketiga diberikan kepada almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra, dari Kalimantan Barat. Menurut Mahfud, Raden Rubini diilai berjasa karena telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada masa kemerdekaan. Karena perjuangan gigih Raden Rubini dan istrinya untuk kemerdekaan Indonesia, mereka berdua dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Jepang.
Almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara, adalah penerima anugerah gelar pahlawan nasional yang keempat. Perjuangan Salahuddin bin Talibuddin selama 32 tahun berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila menjadi alasan utama pemberian anugerah ini kepadanya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu