get app
inews
Aa Read Next : Dialog dengan Generasi Muda Sumba, Alam Ganjar Dititipi Kain Tenun Harapan Buat Sang Ayah

Soeharto Digelari Pahlawan Nasional Bersama 4 Tokoh Lain, Ini Alasan Pemerintah Dibalik Penetapannya

Jum'at, 04 November 2022 | 03:00 WIB
header img
Presiden Joko Widodo beri gelar Pahlawan Nasional pada 5 orang tokoh termasuk Soeharto - Foto : SetPres

JAKARTA, iNewsSumba.id - Gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada 5 tokoh nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di antara tokoh tersebut terdapat nama Soeharto hingga Raden Rubini. Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Mahfud MD yang juga menjabat Menko Polhukam menyampaikan hal ini di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Kamis (3/11/2022).

Dalam keterangan yang disampaikan pada Kamis (3/11/2022) Mahfud MD menjelaskan latar belakang pemberian gelar dimaksud.

“Tahun ini memberikan lima (gelar pahlawan nasional) kepada tokoh-tokoh bangsa yang telah ikut berjuang mendirikan negara Republik Indonesia melalui perjuangan kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan-pembangunan sehingga kita eksis sampai sekarang sebagai negara yang berdaulat," tandasnya.

Gelar Pahlawan Nasional Pertama akan dianugerahkan pemerintah Indonesia kepada almarhum Soeharto dari Jawa Tengah yang dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain dari itu, pasca kemerdekaan, almarhum Soeharto juga ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.

Mahfud MD juga menambahkan keterangan tentang rasionale dianugerahkannya gelar pahlawan nasional kepada Soeharto yakni, "Ikut pembangunan syariah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," kata Mahfud.

Soeharto juga diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo - Foto : Istimewa 

 

Gelar pahlawan nasional kedua dianugerahkan kepada almarhum KGPAA Paku Alam VIII yang merupakan Raja Paku Alam dari tahun 1937-1989. KGPAA Paku Alam VIII dinilai berjasa karena  bersama Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini. 

"Sehari sesudah (kemerdekaan) itu beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik Indonesia ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946," tutur Mahfud.

Penganugerahan gelar pahlawan nasional yang ketiga diberikan kepada almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra, dari Kalimantan Barat. Menurut Mahfud, Raden Rubini diilai berjasa karena telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada masa kemerdekaan. Karena perjuangan gigih Raden Rubini dan istrinya untuk kemerdekaan Indonesia, mereka berdua dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Jepang.

Almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara, adalah penerima anugerah gelar pahlawan nasional yang keempat. Perjuangan Salahuddin bin Talibuddin selama 32 tahun berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila menjadi alasan utama pemberian anugerah ini kepadanya.

"Beliau pernah dibuang ke Boven Digul tahun 1942 dan juga dibuang ke Sawahlunto tahun 1918-1923," ungkap Mahfud.

 

Penerima anugerah pahlawan nasional kelima adalah almarhum KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat. Mahfud menjelaskan Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional. Jasa lain dari KH Ahmad Sanusi adalah beliau termasuk salah satu tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.


"Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler, kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta," terang Mahfud.

Dalam acara ini Mahfud MD juga memberikan himbauan kepada daerah-daerah yang merupakan asal dari para tokoh penerima gelar pahlawan nasional untuk mempersiapkan diri hadir pada peringatan Hari Pahlawan 10 November. Rencananya acara tersebut digelar pada Senin (7/11/2022) di Istana Negara Jakarta.

"Kami sarankan kepada daerah-daerah tadi yang sudah mempunyai usul-usul dan disetujui oleh pemerintah supaya segera menyiapkan diri untuk hadir dan melakukan penyambutan-penyambutan, baik upacara adat, upacara daerah, atau apapun yang bisa dilakukan untuk menyongsong anugerah ini," pungkas Mahfud.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Jokowi Tetapkan 5 Tokoh Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada Soeharto hingga Raden Rubini "

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut