Desakan Reformasi Polri Menguat: Masyarakat Sipil Soroti Rekrutmen hingga Pengawasan

Dion. Umbu, Riyan Rizki Roshali
Audiensi Organisasi masyarakat sipil dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri- Foto: istimewa

Dari Imparsial, Ardi Manto Adiputra membawa isu-isu yang lama dirasakan publik. Penanganan laporan, kedisiplinan anggota, hingga lemahnya mekanisme pengawasan internal dipandang sebagai masalah klasik yang belum terselesaikan. “Ini perlu perhatian khusus,” ujarnya.

Ardi juga mengingatkan bahwa masukan dari masyarakat sipil harus dipandang sebagai energi pembaruan, bukan ancaman. Ia menyebut bahwa keberhasilan reformasi sangat bergantung pada keterbukaan institusi terhadap kritik.

Catatan lain datang dari NEFA melalui Dodi Ilham. Ia menegaskan bahwa pembinaan personel membutuhkan perhatian penuh, mulai dari rekrutmen hingga sistem reward and punishment. Community policing dinilai sebagai pendekatan yang dapat meredakan jarak antara polisi dan warga.

Penutup pertemuan diisi oleh ELSAM. Sandrayati Moniaga menggarisbawahi perlunya Polri memberi ruang lebih bagi perspektif inklusif. Modernisasi digital dan pengarusutamaan gender disebut sebagai bagian integral agar pelayanan publik lebih adaptif dan menghormati nilai-nilai HAM.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network