Mafia Pelabuhan Kini Punya Musuh Baru Bentukan Kejari Sumba Timur Berlabel SIBERMAP

Dion. Umbu Ana Lodu
Aplikasi SIBERMAP diperkenalkan staf Kejari Sumba Timur untuk meminimalkan praktek Mafia Pelabuhan di Terminal Penumpang Pelabuhan Nusantara Waingapu-Foto: Dion. Umbu Ana Lodu

WAINGAPU, iNewsSumba.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumba Timur kembali menoreh langkah penting dalam upaya penegakan hukum di Tana Matawai Amahu Pada Njara Hamu. Senin (10/11/2025), lembaga tersebut resmi meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Berantas Mafia Pelabuhan (SIBERMAP) di Terminal Penumpang Pelabuhan Nusantara Waingapu.

Aplikasi ini bukan sekadar inovasi digital, melainkan tonggak baru dalam menjaga integritas sektor pelabuhan dari praktik mafia, pungutan liar, hingga penyelundupan. Sebagai wilayah kepulauan yang menjadi simpul ekonomi antar daerah, Sumba Timur memang membutuhkan sistem pengawasan yang kuat dan transparan.

Kasi Intelijen Kejari Sumba Timur, Wiradhyaksa M.H Putra, menjelaskan, aplikasi SIBERMAP memungkinkan masyarakat melapor langsung jika menemukan indikasi pelanggaran hukum di lingkungan pelabuhan.

“Aplikasi ini kami rancang sebagai saluran aman dan mudah bagi masyarakat untuk menyampaikan laporan. Setiap pengaduan akan kami tindaklanjuti secara profesional dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas,” tegas Wiradhyaksa.

Melalui aplikasi ini, pelapor cukup memindai kode QR yang disediakan di area publik pelabuhan, lalu mengisi kronologi dan melampirkan bukti seperti foto atau dokumen. Semua laporan otomatis masuk ke sistem Kejari dan langsung diverifikasi oleh tim intelijen Kejari.

Menurut Wiradhyaksa, latar belakang lahirnya SIBERMAP tak lepas dari tantangan nasional terhadap praktik mafia pelabuhan yang masih menghantui banyak daerah.

“Penyelundupan, pelanggaran izin ekspor-impor, hingga pungli, telah lama menjadi masalah. Melalui SIBERMAP, celah-celah itu kami tutup lewat keterlibatan aktif masyarakat,” ujarnya.

Salah satu isu lokal yang turut menjadi perhatian adalah ekspor ilegal kuda betina produktif. Praktik ini, kata dia, mengancam plasma nutfah dan identitas ekonomi-budaya masyarakat Sumba.

“Kuda Sumba bukan sekadar hewan, tapi simbol ekonomi dan budaya. Jika betina produktif terus diekspor ilegal, masa depan ekonomi rakyat bisa terancam,” tandasnya.

Inovasi digital ini juga menjadi bentuk konkret pelaksanaan direktif Jaksa Agung RI untuk memberantas mafia pelabuhan di seluruh Indonesia.

Hadir dalam peluncuran itu, Asisten I Setda Sumba Timur, Melkianus D. Patimara, mewakili Bupati Sumba Timur, memberikan apresiasi.

“Kami dari pemerintah daerah menyambut baik inovasi ini. SIBERMAP akan efektif jika dijalankan dengan kolaborasi antara aparat, pemerintah, dan masyarakat,” katanya.

Sebagai penggagas, Kejari Sumba Timur menegaskan, setiap identitas pelapor akan dijaga ketat. “Kami menjamin kerahasiaan warga yang melapor,” pungkas Wiradhyaksa.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network