Video itu langsung memicu perdebatan publik. Sebagian warganet mempertanyakan apakah keduanya memang pasangan sah atau tidak. Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai status hubungan keduanya.
Insiden ini dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap norma kepatutan di lingkungan sekolah. Apalagi sekolah merupakan institusi yang dituntut menjadi teladan kedisiplinan. “Kepala sekolah dan guru adalah figur publik. Perilaku mereka semestinya mencerminkan keteladanan,” kata seorang aktivis pendidikan di Pandeglang.
Banyak pihak mengingatkan, kasus ini jangan hanya selesai di internal tanpa transparansi. Pasalnya, publik sudah terlanjur menyaksikan bukti rekaman. “Kalau tidak ada sanksi jelas, kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan bisa menurun,” ujar warga lain.
Di tengah derasnya kritik, kasus ini membuka mata tentang pentingnya pengawasan kedisiplinan tenaga pendidik. Video karaoke itu bukan sekadar hiburan biasa, melainkan simbol lunturnya batas profesionalitas di lingkungan sekolah.
Langkah tegas kini dinantikan. Apakah ini akan menjadi momentum pembenahan serius, atau justru sekadar catatan kecil yang dilupakan? Pandeglang kini menunggu jawabannya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait