BANTEN, iNewsSumba – Jagat maya dihebohkan oleh video viral yang memperlihatkan kepala sekolah (Kepsek) dan seorang guru perempuan larut dalam suasana karaoke mesra ala Teletubbies (berpelukan) di sebuah SD Negeri di Ciodeng, Pandeglang, Banten.
Dalam rekaman berdurasi singkat itu, keduanya masih mengenakan seragam dinas. Mereka tampak berdiri berdekatan, saling menggenggam tangan, sembari bernyanyi menggunakan Smart TV di dalam ruangan sekolah. Yang mengejutkan, aktivitas itu diduga berlangsung saat jam belajar resmi masih berjalan.
Pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang tak tinggal diam. Sekretaris Disdikpora, Nono Suparno, membenarkan kebenaran video tersebut. “Iya benar. Tapi sudah ditangani oleh bidang terkait di internal,” ujarnya saat dihubungi Senin (29/9/2025).
Meski begitu, Nono belum bisa memastikan sanksi apa yang dijatuhkan. Ia hanya menyebutkan penanganan dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku. “Silakan ke bidang terkait, karena mereka yang menangani,” katanya.
Video itu langsung memicu perdebatan publik. Sebagian warganet mempertanyakan apakah keduanya memang pasangan sah atau tidak. Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai status hubungan keduanya.
Insiden ini dianggap sebagai pelanggaran berat terhadap norma kepatutan di lingkungan sekolah. Apalagi sekolah merupakan institusi yang dituntut menjadi teladan kedisiplinan. “Kepala sekolah dan guru adalah figur publik. Perilaku mereka semestinya mencerminkan keteladanan,” kata seorang aktivis pendidikan di Pandeglang.
Banyak pihak mengingatkan, kasus ini jangan hanya selesai di internal tanpa transparansi. Pasalnya, publik sudah terlanjur menyaksikan bukti rekaman. “Kalau tidak ada sanksi jelas, kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan bisa menurun,” ujar warga lain.
Di tengah derasnya kritik, kasus ini membuka mata tentang pentingnya pengawasan kedisiplinan tenaga pendidik. Video karaoke itu bukan sekadar hiburan biasa, melainkan simbol lunturnya batas profesionalitas di lingkungan sekolah.
Langkah tegas kini dinantikan. Apakah ini akan menjadi momentum pembenahan serius, atau justru sekadar catatan kecil yang dilupakan? Pandeglang kini menunggu jawabannya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait