Kedekatan panggung itu bukan sekadar soal protokoler. Di baliknya, tersirat pesan bahwa Indonesia dipandang penting dalam stabilitas kawasan, terutama di tengah persaingan pengaruh Amerika Serikat dan China.
Keberangkatan Prabowo sendiri dilakukan mendadak. Ia baru meninggalkan Halim Perdanakusuma pada Selasa (2/9/2025) malam, usai memastikan situasi dalam negeri tetap terkendali.
Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, keputusan berangkat diambil setelah adanya permintaan khusus dari Beijing. “Ada permohonan sangat dari pemerintah Tiongkok agar Presiden Prabowo hadir. Paling tidak di satu hari peringatan 80 tahun ini,” ungkapnya.
Prabowo dijadwalkan hanya singgah sebentar. Setelah menghadiri parade, ia akan langsung kembali ke Tanah Air. Namun singkatnya kunjungan itu justru mempertegas nilai simbolis: Indonesia hadir di titik pertemuan sejarah, politik, dan militer dunia.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait