VATIKAN, iNewsSumba.id– Belum lama berselang, dunia digital sempat geger ketika Presiden AS Donald Trump mengunggah foto dirinya mengenakan busana Paus di media sosial Truth Social pada Sabtu (3/5/2025) lalu. Dalam foto berbasis AI itu, Trump tampil mengenakan cassock putih dan mitra, lengkap dengan salib besar, bak pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Postingan yang cukup menggemparkan dunia, pasalnya unggahan tersebut muncul hanya 11 hari setelah wafatnya Paus Fransiskus. Hal mana kemudian memicu gelombang kritik dari umat Katolik yang menilai tindakan itu tidak sensitif di tengah masa berkabung.
Namun yang mengejutkan beberapa hari berselang, konklaf Vatikan justru memilih Robert Prevost, seorang kardinal dari AS, sebagai Paus baru. Sosok ini mengambil nama Paus Leo XIV.
Entah sebuah pertanda dari Sang Penguasa Semesta ataukah hanya kebetulan semata? Namun tidak berlebeihan jika kemudian ada sebagai publik berbincang liar dan bahkan melahirkan tanya, apakah unggahan Trump hanya candaan tak sensitif, atau justru semacam "pertanda" simbolik? juga apakah adah peran Amerika dibalik penetapan sosok pemimpin di ranah spiritual itu?
Tuhan tentu yang paling tahu jawabnya, dan yang pasti umat Katholik tentu yakin teguh penuh bahwa sosok Paus baru ini adalah kehendak Sang Maha Kasih.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
