“Jika perlu, diaudit prosesnya dan jika ini yang terjadi, sebaiknya 11 orang yang dinyatakan lulus ini segera dianulir,” tegas Benny Harman, Sabtu (7/6/2024) malam.
Politisi asal Manggarai - Flores itu menekankan sitem dan proses rekruitmen hendaknya dilakuk secara transparan, akuntabel dan obyketif. Selain itu sebut dia, juga jauh dari unsur diskriminasi, nepotisme atau bahkan titipan. Hal yang juga penting, katanya adalah pertimbangan keadilan wilayah Nusantara dan keseimbangan daerah.
Untuk diketahui ke-11 Casis Taruna Akpol 2024 itu dinukil dari Humas Polda NTT yakni Yudhina Nasywa Olivia, Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, Ketut Arya Adityanatha, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abishai Silitonga, Mochammad Rizq Sanika Marzuki, Madison Juan Raphael Kana Silalahi dan Lucky Nuralamsyah.
Menanggapi 11 nama Casis Taruna Akpol Panda NTT itu, Darius Beda Daton selaku Ketua Ombudsman NTT juga mencermati gelombang protes dan sindiran warga melalui aneka platform medsos itu. Dikatakannya, pada akhirnya penting perihal afirmasi khusus untuk wilayah Timur Indonesia.
Kepada iNews.id, Minggu (7/7/2024) Darius Beda Daton menyatakan pendapatnya merujuk pula pada penekanan Presiden Jokowi dalam upaya mengurangi disparitas antara wilayah Barat dan Timur. Selain itu katanya, masyarakat NTT berharap suaranya didengar oleh Kapolri agar hasil seleksi dapat ditinjau kembali demi memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait