“Kalau dulu memang harus tiap hari pasien ODGJ minum obat dan tentu ini memberatkan dari sisi waktu dan biaya. Namun kini pengobatan bisa dilakukan terjadwal setiap bulan, yang mana tentunya tidak terlalu memberatkan,” tandas Menteri Risma.
Harapan spontan warga rentan termasuk pihak keluarga ODGJ yang saat itu meminta bantuan modal usaha dan pengobatan juga spontan direspon Menteri Tri Rismaharini. Dimana dirinya minta para staf Kemensos yang hadir saat itu untuk mendata tiap warga yang meminta bantuan untuk kemudian bisa ditindaklanjuti dengan pendataan lanjutan dan kemudian penyaluran bantuan.
Herlina Babang Noti, Warga Kelurahan Wangga, Kecamatan Kambera,Kabupaten Sumba Timur, sudah menjanda dan selama 20 tahun mengurus kakaknya yang ODGJ saat meminta bantuan modal benang untuk usaha tenun ikatnya - Foto : iNewsSumba.id
“Saya ini janda 2 orang anak, kerjaan saya penenun kain. Selain itu saya ke sini dampingi kakak saya yang telah 20 tahun sakit atau terkategori ODGJ. Saya tadi minta bantuan modal benang untuk tenun dan ibu Menteri siap kasih bantuan pada saya. Saya tiak pernah dapat bantuan tiap bulan juga dari Pemda, jadi tadi saya minta untuk dapat PKH, dan ibu Menteri mengiyakan,” ungkap Herlina Babang Noti, Warga Kelurahan Wangga, Kecamatan Kambera pada iNews.id menyatakan rasa gembiranya dijanjikan bantuan Menteri Sosial.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait