Dari sekian banyak kasus itu, urai Anto lebih jauh, para pelakunya justru lebih sering dari orang-orang terdekat korban. Mulai dari pacar, paman, tetangga, juga orang tua kandung korban. Hal itulah yang membuat penanganan dan pengungkapan kasus seperti ini agak sulit dilakukan kerena dianggap aib keluarga, enggan diadukan atau dilaporkan karena berupaya ditutupi.
“Biasanya kasus ini cenderung sulit terungkap karena korban dan juga keluarganya cenderung menutupinya sehingga sering kali isu ini terlambat terdeteksi. Sayangnya, tindakan ini bahkan bisa tambah menjerumuskan korban dalam keterpurukan apalagi jika kemudian hamil yang kemudian barulah terungkap,” papar Anto.
Untuk meminalkan terjadinya kasus-kasus ini, Anto menyarankan perlu adanya peran serta masyarakat dan sinergitas ragam elemen. Kepekaan warga terkait problematika ini adalah sebuah kemutlakan.
“Kepekaan sosial dan lingkungan yang mendukung serta melindungi anak menjadi kunci untuk meminimalkan kasus-kasus semacam ini. Korban dimudahkan akses layanan pemulihan yang cepat dan tepat dari Pemerintah. Juga optimalisasi keberadaan Rumah Perlindungan bagi korban kekerasan anak dan perempuan adalah langkah yang baik . Tentunya peran media massa yang kredibel dan kompeten seperti iNews dan media sejenis lainnya juga sangat membantu dan sungguh berharga,” papar Anto memungkasi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait