SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Korban wabah rabies di NTT terus bertambah, data terkini sebanyak 6 orang dinyatakan meninggal dunia dan 635 orang jadi korban gigitan anjing rabies. Para korban itu tersebar pada 162 Desa pada 30-an Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kementerian pertanian mencermati hal itu dengan seksama dan menegaskan perlunya data dan laporan dari tingkat bawah yang valid dan cepat.
Yesiah Ery Tamalagi, Staf Khusus Menteri Pertanian (Mentan) kepada iNews.id, Senin (3/7/2023) di Aula Pada Dita Hotel, Kabupaten Sumba Timur menegaskan masih tingginya angka penyebaran dan bertambahnya korban gigitan anjing rabies di NTT perlu menjadi pencermatan secara pentahelix.
“Pada dasarnya Kementerian itu bertindak berdasarkan laporan dari bawah. Contoh kasus yang pertama lalu, begitu dapat laporan dan data dari teman – teman karantina dan didukung oleh Pemerintah Propinsi maka hanya 2 hari kita lakukan diskresi. Hal itu karena rabies itu tidak bisa dianggap main – main. Apalagi yang kita tangani ini adalah hewan yang secara historis erat kaitannya dengan masyarakat NTT,” tegasnya.
Masih adanya korban hingga meninggal dunia dan terus bertambahnya kasus gigitan, lanjut Yesiah, mengindikasikan ada yang salah, namun tidak bisa kesalahan dilimpahkan pada anjing.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait