Kerentanan Sumba akan terjangkitnya rabies lanjut Umbu Hunggar karena anjing sebagai Hewan penular rabies yang paling utama di masa kini sejak turun temurun dari masa silam sangat dekat dengan orang NTT termasuk Sumba. Selain jadi ternak atau hewan peliharaan, anjing juga menjadi bagian tak terpisahkan dari adat dan istiadat masyarakat di beberapa wilayah di Pulau Sumba. Tak hanya itu, anjing juga terkait dengan aspek ekonomi dimana ada banyak warga yang menjalankan usaha kuliner berbahan daging anjing.
Forum diskusi untuk antispasi dan pencegahan penyebaran dan masuknya virus rabies ke Pulau Sumba dilaksanakan di Waingapu, Sumba Timur dihadiri multi stake holder - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu
Syahdu Pramono, Subkoordinator Karantina Hewan NTT dalam diskusi itu memaparkan bahaya virus rabies jika menjangkiti manusia. Jika lambat dan salah penanganan, kata dia akan sangat sulit nyawa terselamatkan atau berdampak kematian bagi yang terjangkit.
“Kita hadir di sini untuk sama – sama menyatukan pemikiran dan langkah ke depannya agar Pulau Sumba ini bisa terus bebas dari virus rabies. Itu bisa terwujud jika menggunakan program pentahelix yakni libatkan seluruh stake holder sebagaimana berhasil dilakukan dalam penanganan dan antisipasi masuk dan tersebarnya wabah Penyakt Mulut dan Kuku atau PMK lalu,” paparnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait