SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Pasar Prailiu yang dibangun dengan anggaran sebesar lebih dari Rp1,2 Miliar berkontruksi semi permanen di Pada Dita, Kelurahan Praliu, Kabupaten Sumba Timur sudah beberapa pekan tak lagi sunyi. Pasar yang diharapkan bisa jadi sentra ekonomi baru di pesisir pantai dan hutan bakau itu perlahan mulai menggeliat.
Geliat aktifitas warga dalam bidang ekonomi dan sosial kemasyarakatan di pasar yang hingga kini proses pembangunannya masih dalam bidikan penyidik Unit Tipikor Polres Sumba Timur itu bahkan dimeriahkan dengan aktifitas budaya berupa tarian massal khas suku Sabu Raijua. Tarian Padoa menyemarakkan Pasar yang dulunya semppat sepi bak rumah hantu itu. Kemeriahan Padoa bahkan membuat Khristofel Praing, Bupati Sumba Timur terkenang masa mudanya.
“Bagi saya menghadiri acara Padoa seperti ini, seperti nostalgia di masa muda. Betapa tidak, ketika tahun 79 dan 80 – an kalau ada Padoa di Kambaniru dulu belum ada bemo kita jalan kaki dulu. Bukan karena ada Padoanya tapi karena yaa itulah, adalah sedikit,” ungkap Khristofel berseloroh yang disambut tepukan tangan dan riuh warga serta undangan yang hadir dalam kegiatan budaya Padoa di pelataran Pasar Prailu, Minggu (11/6/2023) malam lalu.
Lebih jauh Bupati mengatakan, Padoa selain untuk pelestarian budaya juga mengandung nilai kebersamaan, senasip dan sepenanggungan. Juga hal positif lainnya yang bisa dikomunikasikan anatra para pihak yang bertemu dalam arena Padoa.
Terkait pelaksanaannya di pelataran Pasar Prailiu, Bupati dalam sambutannya di acara yang juga dihadiri oleh Sekda Umbu Ngadu Ndamu dan Kepala Bependa, Dominggus bandi serta sejumlha pejabat di lingkup Pemkab Sumba Timur juga menegaskan harapannya. Selain pasar menjadi lebih ramai juga ekonominya akan menggeliat.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait