Luluk alias Ngerap Tana Humba, Prosesi yang Tak Bisa Lepas dari Adat Sumba

Dion. Umbu Ana Lodu
Wunang atau Juru BIcara adat Sumba Timur, adalah figur yang dipercaya melantunkan Luluk yang sekilas mirip Ngerap dalam genre musik Rap - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id –Dalam prosesi adat Sumba Timur, baik penerimaan tamu, peminangan dan perkawinan juga kematian tak bisa dilepaskan dari ritual atau prosesi Luluk. Di dalam prosesi ini akan dilantunkan syair adat. Ritual ini lazim dan sangat lekat dalam adat dan tradisi sejak masa silam di Kabupaten Sumba Timur, NTT

Lantunan syairnya mirip para rapper kala mendendangkan kata dan kalimat dalam genre musik rap yang dipopulerkan sejak abad 18 silam oleh warga Afro - Amerika. Tapi ‘Rap ala Sumba’ tidak dibarengi dengan ketukan atau bunyi alat musik modern maupun tradisional. Namun kesamaannya adalah pada lantunan kata dan kalimat syair diungkapkan dalam satu helaan atau tarikan nafas berdurasi panjang.  

Luluk tak bisa dilantunkan oleh sembarang orang dalam setiap upacara adat namun harus dilakukan oleh sosok terpilih yang disebut Wunang atau tetua dan juru bicara adat Sumba Timur.

Lantunan Luluk atau ngerap dari Wunang atau Rapper ala Sumba Timur ini menjadi salah satu bagian penting dan menentukan untuk tercapainya kesepakatan atau kesepahaman adat dari kedua belah pihak yang terlibat.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network