SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Kelangkaan beras sebagi sumber pangan warga di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur dikeluhkan oleh Hina Njurumana, Camat setempat. Sumber pangan lain berupa kacang – kacangan dan jagung dinilainya telah pula menipis.
Langkanya beras di Kecamatan yang terletak di Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Sumba Timur itu berimbas melonjak atau tingginya harga beras. Hina Njurumana mengatakan, harga beras terendah di wilayah yang dipimpinnya mencapai Rp17 Ribu perkilogramnya.
“Harga beras terus melambung, itu terjaid sejak kelangkaan beras beberapa bulan lalu dan hingga kini masih terus terjadi. Jagung sebagai pangan lainnya juga kian menipis karena panen yang tidak optimal akibat hama belalang kembara,” jelas Njurumana, Jumat (17/3/2023) pada iNewsSumba.id di pelataran Casa Kandara, Kelurahan Wangga, Sumba Timur.
Diakuinya warga sempat tertolong dengan operasi pasar Bulog beberapa pekan silam. Namun tidak bisa bertahan lama. Hal itu karena Bulog memasok 5 ton beras, sementara warga yang hadir untuk membeli mencapai 700 KK hingga diambil kebijakan Bulog menjatah warga dengan masing – masing KK 7 kilogram beras.
“Kami sangat harapkan dalam waktu dekat Bulog bisa kembali masuk dan gelar operasi pasar beras di Haharu,” harap Njurumana.
Hina Njurumana, Camat Haharu, Kabuaten Suumba Timur berharap Bulog kembali gelar operasi pasar beras di wilayahnya - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu/iNewsSumba.id
Kecamatan Haharu sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah yang terkenal paling kering dan curah hujannya minim dari Kecamatan lainnya di Sumba Timur. Ada 7 Desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Haharu yakni Desa Kadahang, Rambangaru, Napu, Wunga, Mbatapuhu, Kalamba dan Praibakul.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait