“Walaupun kita ketahui bersama bahwa yang namanya biaya respon kejadian bencana itu sulit diprediksi dan tidak terbatas. Tetapi jangan sampai kita kekurangan persediaan dan menyebabkan ada masyarakat terdampak yang tidak tertolong,” imbuhnya.
Himbauan untuk meningkatkan kewaspadaan juga diserukan oleh Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur Octavianus Takandjandji. Lewat video dan pesan yang disebarluaskan via aneka platform media sosial, Vian demikian figur ini biasa disapa menekan pentingnya antisipasi.
“Antisipasi yang perlu dilakukan pastikan lingkungan kita siap untuk menerima dan mengalirkan air hujan yang turun. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi di musim penghujan, antara lain banjir, banjir bandang, puting beliung dan tanah longsor,” tandasnya.
Kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam hal deteksi dan pencegahan dini terkait potensi bencana alam tersebut juga penting dilakukan dan digalakkan ke seluruh wilayah.
“Kalau ada pohon yang sudah tua dan rindang mungkin bisa dipangkas untuk menghindari pohon tumbang. Hal yang juga penting diperhatikan adalah agar seluruh masyarakat tidak mudah termakan dengan informasi tidak benar atau hoaks terkait perubahan iklim di Indonesia. Gunakan sumber – sumber terpercaya, berkapasitas dan kredibel untuk dijadikan rujukan informasi,” pungkas Vian.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait