Disaksikan Anak SMP, Marselinus Tewas Usai Dikeroyok: Keluarga Desak Polisi Tahan Semua Pelaku
WAINGAPU, iNewsSumba.id – Tragedi kematian Marselinus Mb. Ndapatamu menyisakan luka mendalam, terutama bagi anak-anaknya yang masih berusia belia. Dua di antaranya, yang masih duduk di bangku SMP, disebutkan sempat menjadi saksi mata pengeroyokan terhadap ayah mereka.
Fakta ini diungkap istri korban, Ana Awa Konda Meha, saat ditemui di RSUD Umbu Rara Meha, Kamis (4/12/2025).
“Anak saya kelas 7 dan 9 sempat lihat sendiri bapaknya dikeroyok,” katanya dengan mata sembab.
Marselinus diduga dianiaya oleh lima orang pada malam 25 November 2025 di Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera. Namun hingga kini, polisi baru menahan dua tersangka.
“Kami tidak terima kalau hanya dua yang ditahan,” ujar Ana Awa.
Ia menceritakan detik-detik mengerikan saat menemukan suaminya tergeletak di tanah, tubuhnya dingin dan muntah-muntah.
“Saya sudah larang dia datang ke situ. Tapi sudah terlambat,” katanya lirih.
Tak ada warga yang membantu mengangkat korban. Dengan bantuan keluarga, Marselinus dibawa pulang menggunakan sepeda motor sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Korban meninggal dunia pada 26 November 2025 siang, kurang dari 24 jam setelah kejadian.
Polisi telah menetapkan Lamber dan Niko sebagai tersangka dan menahan keduanya. Sementara tiga nama lain yang disebut keluarga, yakni Domi, Dami, dan Anton, belum ditahan.
“Kami minta polisi adil. Jangan ada yang kebal hukum,” tegas Ana Awa.
Autopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian sekaligus memperkuat bukti hukum.
“Kami ingin terang. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” tutupnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu