Ricuh di Kantor Bupati Sikka, Mahasiswa GMNI dan BEM IFTK Turunkan Bendera: Tuntut Dokter Anestesi
MAUMERE, iNewsSumba.id– Aksi demonstrasi puluhan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IFTK Ledalero di Kantor Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (4/11/2025), berujung ricuh.
Kericuhan terjadi setelah dialog antara Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago dan massa aksi memanas. Suara adu mulut meninggi ketika mahasiswa menuding pemerintah abai terhadap layanan medis di RSUD TC Hillers Maumere yang kekurangan tenaga dokter anestesi.
Dalam orasinya, Ketua GMNI Sikka Iko Goban menegaskan, RSUD sebagai rumah sakit rujukan tidak semestinya hanya memiliki satu dokter anestesi.
“Segera hadirkan dokter anestesi. Tidak cukup satu, harus lebih dari satu. Ini atensi khusus. Tidak boleh lagi ada yang mati karena tidak ada dokter anestesi,” tegas Iko di hadapan Bupati.
Situasi memanas ketika sebagian mahasiswa menurunkan bendera merah putih di halaman kantor bupati sebagai simbol protes terhadap “kemandekan nurani pemerintah daerah”.
Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago kemudian meninggalkan ruangan dialog setelah sempat bersitegang dengan mahasiswa.
“Saya sedih, dalam flyer itu disebut tidak ada dokter anestesi. Dokter itu ada. Yang bilang tidak ada, itu hoaks. Justru mahasiswa harus sampaikan yang jujur,” ujar Bupati.
Kericuhan tak terelakkan. Mahasiswa dan petugas Satpol PP sempat terlibat saling dorong di aula kantor bupati. Sejumlah ASN terlihat berusaha menenangkan suasana. Namun, amarah mahasiswa yang menilai pemerintah “anti-kritik” membuat tensi terus meningkat hingga akhirnya Bupati keluar ruangan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu