Workshop AJI Jakarta: Cawe-cawe Pemerintah beri Alarm Kemerosotan Demokrasi di Indonesia

Titi juga menyoroti praktik malpraktik pemilu yang kian marak, mulai dari manipulasi aturan hingga intimidasi pemilih melalui politik uang, bantuan sosial, hingga politisasi aparat negara. Ia menilai bahwa cawe-cawe kekuasaan menjadi permasalahan utama yang merusak tatanan demokrasi.
"Pemilu bukan lagi sekadar ajang pesta demokrasi, tapi kesempatan untuk memperkuat pemusatan kekuasaan oleh elite politik," tambahnya.
Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyoroti kemunduran kebebasan sipil yang kian terasa, mulai dari kebebasan berpendapat hingga kebebasan beragama. Menurutnya, negara berkewajiban melindungi hak-hak tersebut.
"Hak itu harus dipenuhi, dihormati, dan dilindungi. Ini adalah hak semua warga negara, dan negara harus hadir untuk menjamin kebebasan itu," tegas Bivitri.
Peneliti dari University of Tartu, Muhammad Okky Ibrohim, menyoroti hubungan antara kecerdasan buatan (AI) dan tugas jurnalis dalam meliput isu ujaran kebencian. Menurutnya, jurnalis dapat memanfaatkan teknologi AI untuk mendeteksi potensi ujaran kebencian dalam pemberitaan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu