get app
inews
Aa Text
Read Next : Terlibat Judi Online, Pejabat Tinggi Kementerian Komunikasi dan Digital RI Dibekuk Aparat

Workshop AJI Jakarta: Cawe-cawe Pemerintah beri Alarm Kemerosotan Demokrasi di Indonesia

Minggu, 23 Maret 2025 | 19:19 WIB
header img
Workshop "Kebijakan Publik dan Demokrasi" yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta bersama Indonesia Corruption Watch (ICW)-Foto : istimewa

Titi juga menyoroti praktik malpraktik pemilu yang kian marak, mulai dari manipulasi aturan hingga intimidasi pemilih melalui politik uang, bantuan sosial, hingga politisasi aparat negara. Ia menilai bahwa cawe-cawe kekuasaan menjadi permasalahan utama yang merusak tatanan demokrasi.

"Pemilu bukan lagi sekadar ajang pesta demokrasi, tapi kesempatan untuk memperkuat pemusatan kekuasaan oleh elite politik," tambahnya.

Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menyoroti kemunduran kebebasan sipil yang kian terasa, mulai dari kebebasan berpendapat hingga kebebasan beragama. Menurutnya, negara berkewajiban melindungi hak-hak tersebut.

"Hak itu harus dipenuhi, dihormati, dan dilindungi. Ini adalah hak semua warga negara, dan negara harus hadir untuk menjamin kebebasan itu," tegas Bivitri.

Peneliti dari University of Tartu, Muhammad Okky Ibrohim, menyoroti hubungan antara kecerdasan buatan (AI) dan tugas jurnalis dalam meliput isu ujaran kebencian. Menurutnya, jurnalis dapat memanfaatkan teknologi AI untuk mendeteksi potensi ujaran kebencian dalam pemberitaan.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut