SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Permasalahan distribusi pupuk bagi petani sebagai sasaran utamanya hingga kini masih jamak ditemui di Masyarakat, termasuk di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Hal itu juga mengemuka dalam gelaran Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi tahun 2024 yang dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian dan Pangan setempat.
Sejumlah masalah itu menjadi bahan evaluasi dan kemudian dicarikan solusinya dalam Rapat Evaluasinya. Nicolas Pandarangga, selaku Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur menyakan permasalahan yang ditemui beragam diantaranya, penginputan data kedua aplikasi yang dipakai, yakni input ke aplikasi SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian) yang dipadupadankan dengan data Disdukcapil, selanjutnya ERDKK (Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok).
“Kendalanya di situ banyak yang tidak padu padan antara nama kelompok, nama dan NIK anggota dan juga Alamat yang tidak sinkron, yaa pasti system akan tolak,” tandas Nicolas yang ditemui di Kantornya, Kamis (12/12/2024) siang lalu.
Permasalahan berikutnya kata Nicolas adalah adanya stok pupuk di pengecer namun saat ditentukan waktu untuk masyarakat yang membutuhkannya dan sesuai peruntukannya untuk ditebus, justru tidak datang karena alasan tidak tahu jadwal ataupun juga ketiadaan uang atau dana.
“Jadi kalau misalnya di pengecer ada 5 ton pupuk subsidi untuk Kecamatan Pahunga Lodu, dan jadwal pengambilannya hari Rabu, tapi justru yang datang ambil dan tebus pupuknya hanya 1 ton. Masalahnya pupuk ini juga tidak bisa diambil dari wilayah lain, karena pasti akan tertolak oleh system,” jelasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu