“Realisasinya jauh di atas prediksi atu rencana pada kedua proyek itu. Situasi itu sampai dengan tanggal 4 Agustus kemarin,” timpal Robert.
Untuk diketahui, proyek Preservasi Jalan Batas Kota Waikabubak-Batas Kabupaten Sumba Timur menelan dana APBN sebesar lebih dari Rp8 miliar dengan target sepanjang 42,93 kilometer. Lokasi proyek melintasi Kabupaten Sumba Tengah dan Sumba Barat.
Proyek Preservasi Jalan Batas Kota Waikabubak-Batas Kabupaten Sumba Timur papar Robert terdiri dari kegiatan penanganan longsoran yang mencakup longsoran pada lereng dengan menggunakan kontruksi bronjong atau penanganan bronjong sepanjang 70 meter yang terdiri dari 2 segmen. Kedua segmen itu yakni segmen 1 sepanjang 50 meter dengan tinggi 11 meter dari dasar sungai dan segmen 2 sepanjang 20 meter dengan tinggi 11 meter dari dasar sungai.
Proyek preservasi jalan di Pulau Sumba di bawah lingkup PPK 1.3 Wilayah Sumba pada Balai Jalan Nasional Propinsi NTT - Foto Kolase : istimewa
Selain itu lanjut Robert memaparkan, ada pula kegiatan pemeliharaan rutin yang mencakup kegiatan penambalan lubang pada badan jalan menggunakan campuran aspal panas, pekerjaan marka jalan, perbaikan pasangan batu dan drainase, dan penggantian gorong-gorong
Sementara untuk proyek Preservasi Jalan Waikelo-Kota Waikabubak yan menelan dana APBN sebesar lebih dari Rp2,6 miliar targetnya sepanjang 26,88 kilometer. Lokasinya melintasi Kabupaten Sumba Barat-Sumba Barat Daya.
Adapun di lokasi ini, urai Robert juga terdiri dari kegiatan pekerjaan rutin berupa kegiatan penambalan lubang pada badan jalan menggunakan campuran aspal panas, pekerjaan marka jalan dan penggantian gorong-gorong.
“Selain pekerjaan kegiatan rutin juga ada kegiatan penanganan pelapisan ulang atau overlay yang mencakup kegiatan pelapisan ulang menggunakan lapis tipis beton aspal B gradasi Kasar sepanjang 1,00 kilometer dan kegiatan pelapisan ulang menggunakan Laston Lapis Aus atau AC-WC, terpasang sepanjang 400 meter,” urai Robert memungkasi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu