"Uang hasil pembelian tersebut tidak langsung disetorkan ke rekening Bulog khusus SPHP, namun uang hasil penjualan tersebut disimpan dalam brankas dan laci di ruang kerja Rizky Daud Kase," timpal Raka Putra sembari menambahkan, audit intern Bulog akhirnya menemukan adanya selisih ketersediaan beras Bulog SPHP di gudang dengan sistem E-RP, dimana jumlahnya mencapai 1.053.445 kilogram.
Zulkarnaen kini telah berada di balik pintu besi Rutan Negara Kelas II Kupang untuk 20 hari ke depan. Namun, bukan mustahil, dirinya tidak menyebutkan sejumlah nama yang terlibat dalam sepak terjangnya. Hal itulah yang tentu membuat para pihak yang terlibat dalam kasus ini bakal ketar-ketir dan tidak bisa tidur nyenyak.
Diberitakan sebelumnya, tindak pidana korupsi yang diduga kuat dilakukan oleh mantan Pimpinan Bulog Cabang Waingapu itu dikecam keras oleh sejumlah elemen masyarakat. Tokoh Gereja Kristen Sumba (GKS) juga dengan keras mengecamnya.
“Itu perilaku b******n kemanusiaan! Karena sangat miris, disaat masyarakat susah dan kekurangan untuk mendapatkan pangan dimana masyarakat sampai harus beli beras sampai harga 800 ribu/zak 50 kilogram, tiba-tiba saja mereka bukan hanya korupsi tapi juga menipu beras medium disulap jadi premium,” tohok Pendeta Yuliana Ata Ambu.
Pendeta senior dalam naungan Sinode GKS itu lebih jauh menyatakan perilaku oknum Bulog itu benar-benar buta hati. Dan dirinya yakin oknum dimaksud akan kualat.
“Sekali lagi b******n kemanusiaan itu, karena tidak punya kepedulian dan kepekaan sama sekali. Karena itu saya harap dihukum seberat-beratnnya, karena mereka macam orang-orang yang tidak beragama,” timpalnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu