get app
inews
Aa Read Next : Dugaan Penyimpangan Dana Pensiun Pegawai Bank NTT Rp7,2 Miliar lebih, Kejati NTT Bentuk Timsus

Kasus Korupsi CBP di Bulog Waingapu Bikin Ketar-ketir, Potensi Ada Tersangka Baru

Jum'at, 31 Mei 2024 | 23:25 WIB
header img
Zulkarnaen saat masih menjabat Pimpinan Bulog Cabang Waingapu dan Saat telah berompi pink paska jadi tahanan Kejati NTT karena dugaan korupsi pengadaan beras CBP tahun 2023-2024 - Foto Kolase : iNewsSumba.id -Ist

KUPANG, iNewsSumba.id – Paska penetapan tersangka dan penahanan Zulkarnaen, mantan Kepala Bulog atau Pimpinan Bulog Waingapu, Sumba Timur dalam kasus tindak pidana korupsi pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT tidak menampik akan potensi adanya tersangka baru. Peluang untuk munculnya nama dan tersangka baru itu boleh jadi buat ketar-ketir sejumlah pihak.

Tindak pidana korupsi untuk item pengadaan CBP tahun 2023 -2024 mengakibatkan kerugian negara lebih dari Rp10,7 miliar. Potensi akan adanya tersangka baru tidak ditampik oleh Kejati NTT.

"Kalau saya lihat dari dakwaan menggunakan junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP itu artinya unsur bersama-sama, jadi ada kemungkinan akan ada tersangka baru," tandas Kepala Seksi Penerangan Umum Kejati NTT,  A.A Raka Putra Dharmana, di Kupang, Jumat, (31/5/2024) seperti yang dikutip dari Antara itu.

Adapun lanjut Raka Putra, penetapan Zulkarnaen sebagai tersangka setelah penyidik mendalami keterangan 15 orang saksi yang sudah diperiksa. Para pihak yang telah jalani pemriksaan itu selain mitra Bulog juga merupakan karyawan Bulog.

Raka juga membenarkan bahwa salah satu saksi yang diperiksa yakni Rizky Daud Kase, Asisten Manager SCPP Bulog Waingapu. Menurut Raka, Rizky menyatakan bahwa dirinya menerima perintah dari Zulkarnaen agar setiap pembelian beras SPHP menggunakan nota pembelian manual. Sayangnya uang itu justru tidak disetorkan namun disimpan oleh Rizky Kaseh.

 

"Uang hasil pembelian tersebut tidak langsung disetorkan ke rekening Bulog khusus SPHP, namun uang hasil penjualan tersebut disimpan dalam brankas dan laci di ruang kerja Rizky Daud Kase," timpal Raka Putra sembari menambahkan, audit intern Bulog akhirnya menemukan adanya selisih ketersediaan beras Bulog SPHP di gudang dengan sistem E-RP, dimana jumlahnya mencapai 1.053.445 kilogram.

Zulkarnaen kini telah berada di balik pintu besi Rutan Negara Kelas II Kupang untuk 20 hari ke depan. Namun, bukan mustahil, dirinya tidak menyebutkan sejumlah nama yang terlibat dalam sepak terjangnya. Hal itulah yang tentu membuat para pihak yang terlibat dalam kasus ini bakal ketar-ketir dan tidak bisa tidur nyenyak.

Diberitakan sebelumnya, tindak pidana korupsi yang diduga kuat dilakukan oleh mantan Pimpinan Bulog Cabang Waingapu itu dikecam keras oleh sejumlah elemen masyarakat. Tokoh Gereja Kristen Sumba (GKS) juga dengan keras mengecamnya.

“Itu perilaku b******n kemanusiaan! Karena sangat miris, disaat masyarakat susah dan kekurangan untuk mendapatkan pangan dimana masyarakat sampai harus beli beras sampai harga 800 ribu/zak 50 kilogram, tiba-tiba saja mereka bukan hanya korupsi tapi juga menipu beras medium disulap jadi premium,” tohok Pendeta Yuliana Ata Ambu.

Pendeta senior dalam naungan Sinode GKS  itu lebih jauh menyatakan perilaku oknum Bulog itu benar-benar buta hati. Dan dirinya yakin oknum dimaksud akan kualat.

“Sekali lagi b******n kemanusiaan itu, karena tidak punya kepedulian dan kepekaan sama sekali. Karena itu saya harap dihukum seberat-beratnnya, karena mereka macam orang-orang yang tidak beragama,” timpalnya.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut