AKBP. dr. Edy Hasibuan yang merupakan ahli forensik dari Rumah Sakit Bhayangkari Titus Ully-Kupang membenarkan turut pula membawa sampel dalam tubuh almarhumah Axi Rambu Kareri Toga saat lakukan autopsi pada 30 Januari 2024 lalu. Langkah itu sebut dia dilakukan menguatkan hasil uji forensiknya dimana dipadukan dengan hasil uji laboratorium patologi anatomi.
Ditegaskan Dokter Edy, hasil autopsi menunjukan tidak adanya tanda-tanda kekerasan lain yang menyebabkan kematian almarhumah Axi Rambu Kareri Toga. Atau dengan kata lain adanya jejas pada leher korban yang dapat menimbulkan kematian.
Barang bukti terkait kasus kematian Axi Rambu Kareri Toga yang diamankan penydik Polres Sumba Timur - Foto : iNewsSumba.id
Diakhir Konferensi pers, Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS menegaskan kembali bahwa berdasarkan hasil autposi juga visum luar yang dilakukan oleh RSUD pda waktu lalu menyatakan tidak adanya penyebab lain dari kematian Axi Rambu Kareri Toga selain dari jeratan tali di lehernya.
“Bahwa memang tidak kekerasan lain, tidak ada luka lain selain luka yang menyebabkan korban meninggal dunia yaitu jeratan tali di lehernya yang mana detil-detilnya sudah disampaikan oleh Dokter forensik tadi. Sehingga patut diduga tidak ada orang lain yang menyebabkan kematiannya selain dari dirinya sendiri. Hal itu juga diperkuat dengan bukti CCTV yang menunjukkan bahwa sejak korban masuk ke kamar mandi tidak bersama orang lain sampai dengan ditemukan meninggal,” urai Fajar WLS.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu