Hujan Gerimis Tak Kuasa Halangi Pesona Alami Bukit Tanau Sumba Timur Dinikmati Alam Ganjar

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id - Kabupaten Sumba Timur, NTT kaya akan pesona perbukitan, sabana serta stepanya yang khas. Salah satunya adalah Perbukitan Tanau, di Desa Persiapan Tanau, Kecamatan Kambera ini.  Hanya butuh waktu kurang lebih 20 menit dari kota Waingapu untuk sampai ke Bukit Tanau yang instagramable ini.

Perpaduan antara perbukitan khas Sumba Timur, sabana dan stepanya sejauh mata memandang sangat menarik untuk dikunjungi dan dijadikan latar foto dan video. Adapun kawasan ini jika musim hujan sudah benar-benar akrabi Sumba Timur, seluruh perbukitan ini akan menghijau. Hal itulah yang membuatnya seperti bukit Teletubbies.

Baca Juga

Sampah di Bukit Tanau Sudah Dibersihkan Pengambil Video Untuk Promosi Sebuah Produk

Namun di saat kemarau datang, perbukitan akan berwarna kuning keemasan, karena rerumputannya akan berwarna kecoklatan dan akan memancarkan kilaunya kala disinari mentari.

Cerita dan kisah pesonanya itu yang membuat Alam Ganjar, putera tunggal mantan Gubernur Jawa Tengah yang kini maju sebagai Capres dalam Pemilu 2024 nanti, tidak  tidak kuasa untuk berpaling. Dirinya tetap nekad mengunjungi Bukit Tanau.

Hujan gerimis tidak menghalanginya untuk memanjakan mata, sejenak menghirup hembusan angin perbukitan ini, lalu berswafoto dan abadikan kebersamaan dengan rekan-rekannya seperjalanan. Soo pasti hasil fotonya menarik dan layak untuk dibagikan ke sosial media. Apalagi Alam Ganjar mengenakan jaket berbahan kain tenun ikat khas Sumba Timur yang sebelumnya dihadiahkan oleh generasi milenial kota Waingapu itu.

Alam Ganjar berfoto dengan latar belakang Bukit Tanau, Sumba Timur, NTT - Foto Kolase : Istimewa

Baca Juga

Pesona Bukit Tanau di Sumba Timur Dicemari Sampah

Perbukitan yang telah mulai dominan berwarna hijau itu, menjadikan sebutan bukit tanau sebagai ‘The Real Teletubbies Mountain at East Sumba’ tidaklah berlebihan. Jika ada kesempatan ke Sumba, jangan sampai lewatkan mengunjungi tempat ini.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu