“Nanti pada tanggal 9 Februari kami akan melakukan aksi. Di dalamnya ada kegiatan orasi, puisi dan teaterikal untuk menggugah semua orang untuk mengambil bagian dalam perjuangan kemanusiaan ini,” jelas Pendeta Trince Dondu.
“Sebenarnya aksi-aksi yang kami lakukan di awal ini adalah sebagai bentuk belasungkawa dan memastikan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi, juga sampaikan kepada publik bahwa setiap kejadian yang ada kejanggalan-kejanggalan, itu semua berhak diketahui oleh publik,” timpal Arnoldus Jansen, yang juga koordinator aksi yang juga mendapatkan atensi dari warga yang melintasi jalan protokol sekitar TKP Toko CK2 itu.
Arnoldus juga menegaskan, siap untuk menunggu hasil penyelidikan aparat penegak hukum dari Polres Sumba Timur untuk jelasnya sebab musabab meninggalnya Axi Rambu Kareri Toga. Aksi yang dilakukan Aliansi sebutnya adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap orang berhak mendapatkan keadilan secara adil dan merata. Aksi ini berjalan dengan tertib dan kondusif dari awal hingga pada akhirnya.
Untuk diketahui, Kamis (18/1/2024) lalu Axi Rambu Kareri Toga, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, tergantung dengan leher terjerat tali plastik di kamar mandi Toko CK2. Oleh sejumlah warga dan elemen masyarakat menilai adanya kejanggalan kasus kematiannya yang sebelumnya atas dasar visum luar medis RSUD jadi pijalan aparat Polres setempat menyatakan sebagai kasus gantung diri (Gandir).
Kematian gadis yang bekerja baru 4 hari di pemilik Toko CK2 itu kemudian oleh elemen warga yang tergabung dalam Aliansi Aksi untuk Axi melakukan audiensi dengan Kapolres Sumba Timur, Kamis (25/1/2024) lalu. Hasilnya, Kapolres membuka kembali penyelidikan penyebab kematian Axi Rambu yang diantaranya melakukan autopsi jenazah pada Selasa (30/1/2024) lalu di Kampung Madiata Lawi, Wailawa, Kecamatan Katiku Tana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah. Hingga kini hasilnya masih didalami pihak RS Bhayangkara Polda NTT yang menurunkan dokter forensik yang juga akan berkoordinasi dengan dokter ahli patologi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu