get app
inews
Aa Read Next : Curi Kain Tenun Ikat Sumba di Wangga, Yanus Diburu dan Ditembak Aparat di Wewewa

Doa dan Nyalakan Lilin untuk Axi Rambu dilakukan Aliansi Aksi untuk Axi di Depan Toko CK2

Sabtu, 03 Februari 2024 | 22:10 WIB
header img
Aliansi Aksi untuk Axi gelar doa dan nyalakan lilin depan Toko CK2 di bilangan Payeti, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Lokasi ini merupakan TKP ditemukan jenazah Axi Rambu kareri Toga - Foto : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Doa bersama dan penyalaan lilin sebagai bentuk simpati dan juga dukungan untuk pengungkapan penyebab kematian Axi Rambu Kareri Toga di gelar Aliansi Aksi untuk Axi, Sabtu (3/2/2024) petang tadi. Dimulai dengan doa bersama di Gedung Kantor Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS) puluhan anggota aliansi kemudian bergerak menuju pelataran Toko CK2 di bilangan Payeti, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, NTT.

Setelah sebelumnya dibekali dengan doa dan renungan yang disampaikan oleh Pendeta Jublina K. Piga Lao di kantor Sinode GKS, anggota aliansi yang merupakan gabungan ragam elemen masyarakat dan juga organisasi kemahasiswaan itu kembali memanjatkan doa di pelataran Toko CK2. Di depan pintu besi Toko yang masih terbentang garis polisi (Police Line) itu, usai doa dipanjatkan, diiringi puisi, para anggota aliansi menyalakan lilin.

Disaksikan kala itu, lilin yang telah dinyalakan kemudian ditata berbentuk abjad ‘A’ dan setelahnya para anggota Aliansi Aksi untuk Axi menjaga lilin-lilin itu tetap menyala hingga padam dengan sendirinya. Kepada wartawan, koodinator kegiatan doa dan penyalaan lilin itu kembali menegaskan hal yang mendasari aksi mereka yang berfusi dalam sebuah aliansi itu.   

“Rangkaian ibadah dan doa yang kami lakukan tadi adalah untuk bagaimana Tuhan Allah yang Maha Adil itu terus menuntun kami dalam memperjuangkan keadilan  untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya untuk memperjuangkan keadilan bagi Axi Rambu ini, ” ungkap Rambu Dai Mami salah satu koordinator kegiatan itu.

Aksi simpati dalam bentuk doa dan penyalaan lilin ini diakui oleh Pendeta Trince Dondu, sebagi salah satu koordinator sebagai sebagian langkah yang dilakukan Aliansi Aksi untuk Axi. Dijelaskannya, masih akan ada aksi lanjutan yang akan digelar nantinya.

“Nanti pada tanggal 9 Februari kami akan melakukan aksi. Di dalamnya ada kegiatan orasi, puisi dan teaterikal untuk menggugah semua orang untuk mengambil bagian dalam perjuangan kemanusiaan ini,” jelas Pendeta Trince Dondu.

“Sebenarnya aksi-aksi yang kami lakukan di awal ini adalah sebagai bentuk belasungkawa dan memastikan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi, juga sampaikan kepada publik bahwa setiap kejadian yang ada kejanggalan-kejanggalan, itu semua berhak diketahui oleh publik,” timpal Arnoldus Jansen, yang juga koordinator aksi yang juga mendapatkan atensi dari warga yang melintasi jalan protokol sekitar TKP Toko CK2 itu.

Arnoldus juga menegaskan, siap untuk menunggu hasil penyelidikan aparat penegak hukum dari Polres Sumba Timur untuk jelasnya sebab musabab meninggalnya Axi Rambu Kareri Toga. Aksi yang dilakukan Aliansi sebutnya adalah upaya untuk memastikan bahwa setiap orang berhak mendapatkan keadilan secara adil dan merata. Aksi ini berjalan dengan tertib dan kondusif dari awal hingga pada akhirnya.

Untuk diketahui, Kamis (18/1/2024) lalu Axi Rambu Kareri Toga, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, tergantung dengan leher terjerat tali plastik di kamar mandi Toko CK2. Oleh sejumlah warga dan elemen masyarakat menilai adanya kejanggalan kasus kematiannya yang sebelumnya atas dasar visum luar medis RSUD jadi pijalan aparat Polres setempat menyatakan sebagai kasus gantung diri (Gandir).

Kematian gadis yang bekerja baru 4 hari di pemilik Toko CK2 itu kemudian oleh elemen warga yang tergabung dalam Aliansi Aksi untuk Axi melakukan audiensi dengan Kapolres Sumba Timur, Kamis (25/1/2024) lalu. Hasilnya, Kapolres membuka kembali penyelidikan penyebab kematian Axi Rambu yang diantaranya melakukan autopsi jenazah pada Selasa (30/1/2024) lalu di  Kampung Madiata Lawi, Wailawa, Kecamatan Katiku Tana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah. Hingga kini hasilnya masih didalami pihak RS Bhayangkara Polda NTT yang menurunkan dokter forensik yang juga akan berkoordinasi dengan dokter ahli patologi.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut