ALOR, iNewsSumba.id – Arjuna Puken (21) warga Kelurahan Kalabahi Kota Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, NTT harus dilarikan ke IGD pasca dianiya 3 oknum Brimob. Wajahnya babak belur akibat penganiayaan itu, sekilas terlihat luka di pelipis kiri dan beberapa bagian wajhnya lebam.
Orang tua korban menangisi kondisi anaknya saat tiba di IGD RSUD setempat. Tangisan yang disertai harapan agar para pelaku dihukum juga disaksikan oleh Wadanki Brimob Alor Iptu Nardy Irawan, Kamis ( 18/1/2024) lalu.
"Anak saya salah apa,? kenapa dia sampai dipukul begitu. Kasian dia, anaknya pendiam seperti itu kenapa sampai begitu," ungkap Abdul Puken, ayah Arjuna.
Dikisahkan Abdul, awalnya dirinya tidak curiga sama sekali anakanya akan diperlakukan seperti itu oleh oknum Brimob saat dijemput di rumah. Bahkan saat itu masih terlibat ngobrol baik-baik dengan dirinya dan juga anaknya.
" Iya kami masih bacarita tentang tanaman sayur yang saya tanam di samping rumah karena kebetulan saat itu Arjuna sementara keluar" terangnya.
Arjuna yang tiba beberapa saat kemudian sempat mempertanyakan kehadiran 3 oknum Brimob itu. Namun hanya dijawab untuk ikut ke Pos. Kepergian anaknya itu kemudian berujung penganiayaan.
“Mereka membawa Arjuna ke pos polisi, namun belum sampau ke kantor polisi, tepatnya di depan Sekolah Dasar GMIT 1, korban sudah dihajar oleh ketiga oknum ini, sehingga polisi yang ada di pos melerai dan bawa mereka ke Pos Polres Alor.” Imbuh Abdul
Terkait permasalahan apa hingga anaknya dianiaya, Abdul tidak bisa memastikan karena masih fokus dengan perawatan anaknya.
“Nanti langsung dengan anak saya saja, sementara dia masih visum di dalam. Saya tidak mau tau itu, yang saya heran kenapa mereka bisa bawa anak saya, sampai di tengah jalan mereka pukul dia" tandasnya kesal.
Wadanki Brimob Iptu Nardy Irawan yang saat itu berada di rumah sakit ebelum bisa berikan keterangan pada wartawan. Dia hanya singkat menyatakan peristiwa itu akan dilaporkan ke pimpinannya di Kupang sekaligus meminta ijin untuk bisa memberikan keterangan pada wartawan.
Terduga pelaku penganiayaan maupun korban juga belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait peristiwa itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu