SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Kematian adalah kepastian setiap manusia di dunia ini. Namun cara untuk peristiwa itu terjadi menjadi misteri Sang Khalik. Peristiwa kematian dengan cara menggenaskan yakni dengan cara Gantung Diri (Gandir) sejak bulan Desember 2023 lalu, masih terjadi hingga pertengahan bulan Januari tahun 2024 ini. Warganet dan Tokoh Agama di Sumba Timur tak ayal bereaksi menyikapi fenomena itu.
Terkini hanya dalam tempo 3 hari dua kasus dengan dugaan Gandir hebohkan warga Sumba Timur. Kejadian pertama di Kelurahan Kambaniru, Selasa (16/1/2023) sekira pukul 08.00 WITA, korbannya seorang bapak berusia 61 tahun. Dan yang terkini, Kamis (18/1/2023) sekira pukul 16.00 WITA, dimana korbannya berusia 16 tahun di dalam kamar mandi Toko CK 2, Payeti, juga di Kecamatan Kambera.
Khusus untuk peristiwa kedua, masih dalam penyelidikan aparat Polres Sumba Timur karena masih menunggu pihak keluarga yang disebutkan berada di Kabupaten Sumba Tengah, terkait perlu tidaknya atau berkenan tidaknya dilakukan autopsi.
Realita itu peristiwa kematian dengan cara tragis atau menggenaskan itu jadi bahasan warga dalam aneka percakapan bahkan hingga ke dunia maya lewat akun media sosial masing -masing. Ungkapan bernada prihatin juga harapan dipublish sejumlah akun di jagad maya.
“Bagi yg berkompeten membuka ruang konseling spt sekolah, gereja, kampus, kantor, atau komunitas apa pun itu di masyarakat, mohon bukalah ruang konseling sebanyak-banyaknya. Hikmat Tuhan dan roh kudus Tuhan menyertai dan memberkati bpk/ibu/sdra/i sekalian untuk menolong, mendengarkan dan memulihkan sesama dan menjadi sahabat mrk. Terimakasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Syalom,” demikian tulis Jublina Come dalam postingan di akun facebooknya, Selasa (18/1/2024) malam lalu.
Postingan senada juga digaungkan akun Rambu Ambu, yang secara luas dikenal para warganet di Sumba Timur merupakan milik Pendeta Yuliana Ata Ambu. Tokoh Agama yang merupakan seorang Pendeta senior di lingkup Gereja Kristen Sumba (GKS) itu juga mengungkapkan harapannya agar keluarga korban peristiwa yang terjadi Selasa (18/1/2024) yang sedang dalam perjalanan ke Waingapu dari Anakalang Madeta Gawi, Wailawa, Sumba Tengah bisa tiba selamat dan menyikapi peristiwa itu dengan bijak.
Kepada iNews.id yang dihubunginya via panggilan WA, Pendeta Yuliana juga kembali menyatakan harapannya agar peristiwa dugaan Gandir yang terjadi di Toko CK 2 bisa ditelusuri seksama oleh aparat penegak hukum. Tidak hanya itu, sosok gembala umat di GKS Jemaat Payeti itu juga mengharapkan para tokoh agama, melalui mimbar dan forum-forum jemaat terus memberikan himbauan dan pemahaman pada umat, untuk mengambil langkah-langkah sesuai dengan iman dan keyakinan masing -masing terhadap permasalahan yang dihadapi. Sehingga tidak mengambil langkah pintas dengan cara bunuh diri.
“Saya dan kami di GKS Payeti sejak peristiwa bunuh diri marak selalu memberikan penguatan iman, himbauan dan harapan di mimbar juga dalam forum – forum jemaat untuk menyikapi persoalan dengan iman dan doa. Jika merasa masalahnya berat, bisa berkonsultasi dengan keluarga terdekat ataupun tokoh umat dan pelayan. Kalau bisa juga aparat dan wartawan bersinergi untuk mengungkap kasus terbaru guna mengetahui motifnya,” pungkas Pendeta Yuliana.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu