SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Kekeringan ataupun kemarau boleh jadi kini seiring waktu akan terus akrabi tanah Sumba Timur, NTT. Namun yakinlah, hal itu tidak lantas meluruhkan pesonanya. Bahkan cenderung memancarkan keunikan dan eksotikanya.
Yaa di balik perbukitannya dan hamparan sabana, masih terdapat sumber – sumber air yang tetap mengalir. Tidak hanya itu, bahkan menjanjikan pesona yang tak terlupakan. Air Terjun Nara Kambauni, di desa Katiku Luku, Kecamatan Matawai Lapawu, adalah salah satunya.
Menuju air terjun ini, kurang lebih ditempuh dalam 2 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Jalanan aspal mulus, lalu pengerasan berpadu dalam rute yang dilalui. Yang juga harus dipersiapkan tentu stamina dan fisik prima agar bisa mencapai lokasi air terjun.
Selain harus berjalan kaki selama hampir satu jam, rute yang dilalui adalah hamparan padang sabana diberengi dengan mendaki dan menuruni perbukitan di bawah teriknya mentari. Namun, rasa letih dan teriknya mentari sejenak pupus, seiring Air Terjun Nara Kambauni menampakkan pesonanya dari puncak perbukitan.
Air terjun yang mengalir deras dan kencang menghujam bebatuan di bawah lembah perbukitan, menjadi pemandangan yang tak terlewatkan untuk dinikmati dan dikagumi. Dari lokasi perbukitan ini, tentu jadi tempat ideal untuk berfoto dan mengabadikan eksotika Air Terjun Nara Kambauni ini.
Jika masih belum puas, dan ingin merasakan sensasi kesejukan air terjunnya, menuruni perbukitan dan menyusuri hutan kecil wajib dilalui.
Mata disegarkan dan hati akan dibuat takjub oleh karya agung Sang Pencipta. Air Terjun Nara Kambauni yang meluncur deras dari ketinggian itu lalu jatuh ke kolam berwarna hijau tosca. Tentu saja, kesejukannya pantang untuk dilewatkan bagi para pecinta dan petualang alam.
Pesona Air Terjun Nara Kambauni di Kabupaten Sumba Timur, NTT ini alami dan sejuk. Rasa letih untuk mencapainya sirna seketika saat rasakan kelembutan dan kejernihan airnya - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu
“Senang bisa sampai di sini dan kemudian rasakan kesejukan serta kejernihan airnya. Semoga suatu waktu kami bisa kembali lagi ke sini,” ungkap Tjahyo dan Welem rekannya sejenak selepas menyelam di kolam alami nan jernih itu.
Menghabiskan waktu menikmati eksotika Air Terjun Nara Kambauni ini, niscaya bisa sejenak melepas kepenatan dari rutinitas kota dan tuntutan pekerjaan. Walau tempatnya masih terisolasi transportasi dan juga akses komunikasi, tidak lantas menjadikan tempat ini dihapus dari referensi untuk dikunjungi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu