"Ketika ChatGPT muncul pada akhir tahun lalu, web gelap dibanjiri dengan diskusi tentang bagaimana itu dapat dirusak dan dimanfaatkan sebagai aset kriminal,' kata Adrianus Warmenhoven, pakar keamanan siber di NordVPN.
"Secara khusus, para peretas tertarik untuk mengeksploitasi kualitas model bahasa yang mirip manusia untuk membuat email phishing yang lebih autentik, dan kemampuan pemrogramannya untuk mengembangkan malware baru," tambahnya.
Lebih lanjut Warmenhoven mengatakan WormGPT bisa menjadi senjata ampuh untuk rekayasa sosial, dan terutama berfokus pada bisnis yang dapat memberikan bayaran besar untuk geng ransomware. Alat ini juga bisa menjadi jalur produksi berita hoax.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta