“Jujur, kami punya gebyar sendiri sebenarnya yang biasanya dilakukan di Propinsi. Namun dengan dilibatkan hari ini, kami ingin bilang pada dunia bahwa SLB itu ada. Dan SLB itu adalah tempat untuk pendidkan anak – anak yang boleh dikata terabaikan di mata dunia,” tandasnya.
Yanti juga mengatakan, Gebyar SMK ini menjadi ajang pihaknya menyampaikan ke masyarakat bahwa SLB adalah tempat yang layak untuk pendidikan anak – anak berkebutuhan khusus. Karena itu sebut dia, masyarakat jangan ragu untuk menitipkan anak – anak disabilitas atau berkebutuhan khusus untuk dibimbing, mendapatkan pendidikan di SLBN.
Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing saat berdialog dengan Maria dan Marta Lebe, anak kembar yang sajikan pantomim dalam gebyar SMK yang merupakan siswi SLBN Kanatang - Foto : iNewsSumba.id
Khusus untuk Marta dan Maria, sebagaimana dijelaskan oleh Umbu Fan, salah satu tenaga pendidik di SLBN Kanatang, merupakan siswi kelas XI. Keduanya sejak pendidikan dasar ditempuh di lembaga itu. Dan untuk tampilkan pantomim yang membuat terpukau penonton itu latihannya hanya satu hari.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu