get app
inews
Aa Read Next : Jangan Lewatkan, Besok di Kota Waingapu Ada Karnaval Selebrasi Paskah Oikumene

Bukan dari Tetangga, Selimut Cantik ini Layanan Para Medis Puskesmas Kawangu Sumba Timur

Sabtu, 26 November 2022 | 10:03 WIB
header img
Rambu Mema dan program inovasi Selimut Cantik, yang sasarannya penderita stunting, gizi kurang dan buruk, dan ibu hamil, digagas Puskesmas Kawangu, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Pernah jadi hits lagu berjudul ‘Selimut Tetangga’ karya Repvblik Band namun di Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, NTT ini ‘Selimutnya’ merupakan inovasi layanan dan program yang digagas para medis di Puskesmas Kawangu. Sasarannya jelas yakni untuk para ibu hamil dan menyusui juga bayi.

Selimut Cantik merupakan istilah yang secara sederhana menggambarkan program kerja dan semangat yang digelorakan jajaran Puskesmas Kawangu  untuk Selamatkan Ibu Hamil dari Resiko Tinggi Kehamilan dan Cegah Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, jadi kami pakai singkatan Selimut Cantik,” jelas Rambu Mema, Plt, Kepala Puskesmas Kawangu pada iNewsSumba.id, Jumat (25/11/2022) siang lalu.

Selimut Cantik sendiri papar Rambu Mema, merupakan inovasi dari jajaran Puskesmas Kawangu yang telah dimulai pelaksanaannya pada bulan Mei 2022 lalu. Dalam penerapannya, inovasi itu melibatkan multi pihak atau stake holder  termasuk di dalamnya pemerintah desa.

Desa dilibatkan untuk menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan menyusui dengan menggunakan dana desa, selain itu, kata Rambu Mema, dalam perjalanannya ada bantuan yang datang dari instansi pemrintah dan swasta.

“Khusus untuk penggunaaan dana desa itu sudah disepakati di tingkat desa, jadi kami tenaga kesehatan memberikan menunya dan pengadaannya dilakukan oleh Desa, selain itu kami dapat bantuan dari BUMN dan BUMD serta pihak swasta,” timpal Rambu Mema.

 

“Di wilayah pelayanan Puskesmas Kawangu yang mencakup 6 Desa dan 2 Kelurahan di kecamatan Pandawai, pada awalnya tercatat 415 bayi dan balita yang alami stunting, itu pada saat saya ditunjuk jadi PLT kini bisa ditekan hingga tersisa 168 orang. Dimana 33 diantaranya bayi usia 0 sampai 23 bulan,” urai Rambu Mema.


Kelas stunting, ibu hamil dan menyusui di Kecamatan Pandawai, kabupaten Sumba Timur - Foto : Dion Umbu Ana Lodu

 

 

Hingga kini kerjasama antra petugas gizi, Kader dan para ibu anggota PKK ditingkat desa terus giat dan aktif dalam memerangi stunting di wilayah masing – masing. Paling tidak, sebut Rambu Mema, antara lain di setiap minggunya terlibat aktif dalam Kamis Bergizi, pembentukan kelas ibu cegah stunting, pemanfaatan pekarangan dan kebun gizi serta intervensi pola hidup bersih dan sehat. Juga dibentukanya kelompok ibu hamil dan bayi usia 0-24 bulan.   

“Program Inovasi Selimut Cantik ini sasarannya juga untuk bayi dan balita yang alami gzi kurang dan buruk. Jadi tidak sebatas menurunkan angka stunting semata,” pungkas Rambu Mema yang dikonformasi di pelataran Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, kota Waingapu itu.

  

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut