SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Warga Kapuaratu, Kelurahan Maulumbi, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur meradang. Pasalnya kebun sayuran milik mereka sudah 2 hari ini tergenang, namun belum juga ada solusi dari instansi terkait. Tak ayal, kondisi itupun dijadikan bahan curhatan dan kekesalan mereka di dunia maya.
Adalah Lusia Hoy Bakky, memposting kondisi kebun sayurnya yang tergenang air rembesan dari saluran irigasi Bendung Kambaniru, memposting video dan kekesalannya di akun Facebooknya. Tak hanya itu, lewat messenger dirinya mencurahkan kegundahannya juga harapannya pada wartawan iNewsSumba.id, Jumat (9/9/2022) pagi lalu.
Disebutkan pihaknya telah menyampaikan kondisi itu pada pihak terkait namun hingga kini belum mendapatkan respon.
“Pgi umbu.. umbu bsa bntu kmi skrang. Kmi ada di lapangan skrang krna air tamba meluap. Dan sayuran kmi terendam. Mksi,” tulisnya.
Untuk diketahui Umbu merupakan sapaan khas untuk pria Sumba.
“Sayur kmi smntra terendam. Tpi tdak ada yg peduli kmi. Dngan adax bantuan umbu. Jngan smpai ada yg cri jlan kluar. Mks,” tulisnya dalam messenger sehari sebelumnya, Kamis (8/9/2022).
Kebun sayuran di Kapuaratu, Sumba Timur tergenang rembesan air bendung Kambaniru (Foto : Istimewa)
Harapan juga keluhan yang sama juga diungkapkan, Dyland Anam di akun facebooknya plus menghubungi wartawan media ini via messenger dan WA, Jumat (9/9/2022) juga mengeluhkan hal serupa. Lewat messenger dirinya tak hanya mengeluhkan nakun juga menyertakan foto dan video kebun sayur mereka yang tergenang air.
“Mohon bantuannya aya untuk menyambung lidah kami masyarakat saat ini,” tulisnya.
Adapun Aya adalah sapaan kahs Sumba Timur, yang jika di dalam bahasa Indonesia seraya harfiah berarti kakak.
Dyland lebih lanjut menguraikan rembesan dari saluran irigasi kembali meluap pada lahan milik keluarganya juga warga sekitar Kapuaratu. Tanaman sayur yang terancam rusak mencapai lebih dari 40 Hektar.
Senada dengan Lusia, Dyland juga mengatakan belum adanya pihak terkait dari instansi pemerintah yang datang dan menawarkan solusi bagi mereka di lokasi. Pernyataannya juga dibarengi foto dan video yang dikirimkan pada wartawan media ini.
“Memang sempat kering setelah badai Seroja lalu, namun setelah bendugn diperbaiki dan air dialirkan, saluran irigasi banyak yang sudah tua dan rusak sehingga kembali merembes dan menggenangi lahan kami,” urai Dyland.
Adapun kawasan itu ditanami warga aneka sayuran seperti kacang panjang, bayam, kol, pitsai, wortel, tomat, sayur putih serta umbi – umbian dalam ancaman kerusakan karena genangan itu. Namun dua hari terakhir, kata Dyland tergenang air setinggi kisaran 20 hingga 30 cm dan terus bertambah setiap 6 jam.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu